JAKARTA (IndoTelko) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berhasil meraih keuntungan Rp 1,78 triliun hingga akhir 2022 atau naik 29,25% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 Rp1,38 triliun.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap pendapatan Mitratel turut meningkat 12,5% hingga akhir 2022 menjadi Rp 7,72 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021 senilai Rp 6,86 triliun.
Kontribusi pendapatan diperoleh dari sewa menara telekomunikasi Rp7,04 triliun, naik 15,86% sepanjang 2022 dari sebelumnya Rp 6,07 triliun. Penyewa terbesar dari Telkomsel senilai Rp 4,33 triliun
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan yang naik dua digit ini sebagai hasil dari pengembangan bisnis organik dan inorganik. "Perusahaan juga terus fokus dalam melakukan efisiensi biaya operasional sehingga profitabilitas di sisi marjin meningkat," kata pria yang akrab disapa Teddy itu.
Sampai akhir 2022 lalu, total penambahan menara baru yang dimiliki oleh Mitratel mencapai 7.212 menara dan penambahan jumlah tenant (penyewa) sebesar 9.412. Di mana 6.000 menara baru tersebut datang dari proses akuisisi menara operator Telkomsel. Selain itu, Mitratel juga mengembangkan jaringan fiber optic sebagai bagian penting dari ekosistem menara, dan telah memiliki fiber optic sepanjang 16.641 km, di mana 6.012 km di antaranya merupakan hasil akuisisi.
Mitratel optimistis, prospek bisnis di tahun 2023 akan tetap mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri. ”Kami meyakini kinerja perseroan di tahun ini akan terus bertumbuh dengan fokus pada monetisasi aset, efisiensi biaya," tutur Teddy.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis melihat kinerja Mitratel di tahun 2022 sangat positif, dan optimistis di 2023 akan bertumbuh.(wn)