JAKARTA (IndoTelko) - Huawei, perusahaan penyedia TIK global, mendukung peningkatan standar dalam pengembangan talenta digital Indonesia lewat penyelenggaraan ajang kompetisi TIK se-Asia Pasifik.
Adalah Huawei ICT Competition 2023 yang diselemggarakan di Indonesia, dimana kegiatan ini sekaligus memperkenalkan model pengembangan talenta baru menuju pembentukan saluran bakat yang kuat bagi masa depan digital di seluruh kawasan regional.
Lebih dari 4.800 mahasiswa dan dosen dari 290 universitas dan perguruan tinggi terkemuka di 10 negara dan wilayah, ambil bagian dalam babak final Huawei ICT Competition Asia Pacific.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa pembangunan manusia telah menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo. Indonesia perlu menyiapkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030. “Talenta digital Indonesia memiliki peluang bersaing di dunia global jika senantiasa diasah dan dipersiapkan dengan baik. Untuk itu, saya sangat menyambut baik inisiatif Huawei untuk menyelenggarakan Huawei ICT Competition Asia Pacific di Indonesia sehingga dapat kian membentuk ekosistem digital dan memotivasi para talenta digital di Indonesia. Ajang Huawei ICT Competition juga dapat menjadi platform yang efektif dalam mencari dan mengembangkan talenta digital terbaik,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Prof.Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPM., Asean Eng., Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia mengatakan, Huawei ICT Competition ini dapat menjadi salah satu tolok ukur yang membantu mengukur tingkat daya saing global talenta digital kita. “Kami berharap para mahasiswa kita dapat menggunakan kesempatan emas ini untuk meningkatkan pengetahuan TIK mereka dan memperluas perspektif mereka. Kompetisi ini juga akan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi kita agar kita dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan bakat digital. Transformasi teknologi berimplikasi pada peningkatan kemampuan manusia Indonesia untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui hal ini, kita berharap talenta Indonesia tidak berhenti menjadi pengguna belaka tetapi menjadi bagian dari penciptaan teknologi,” ujarnya.
Kedua, Ditjen Dikti dan Huawei akan memperluas penelitian bersama, magang, pelatihan ICT dan pengembangan Smart Campus sebagai bagian dari promosi transformasi digital di perguruan tinggi.
Sedangkan, Vice President, Public Affairs and Communication Department, Huawei Asia Pacific Zhang Zhengjun, memperkenalkan apa yang disebut model pengembangan bakat Huawei disingkat PIPES. “Terdiri dari Platform, Inovasi, Profesionalisme, Experience (Pengalaman), dan Skill (Keterampilan), PIPES dirancang untuk menyediakan program pelatihan yang disesuaikan untuk individu dari semua lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, pejabat pemerintah, praktisi TIK, pengusaha, dan masyarakat umum. Dengan PIPES, kami membangun saluran bakat yang kuat, tidak hanya untuk diri kami sendiri, tetapi juga untuk masa depan digital di seluruh kawasan,” jelasnya.
Dijelaskannya, selama lebih dari 23 tahun, Huawei telah memegang teguh komitmen berkelanjutannya, “Huawei I DO”. Hal itu antara lain dengan terus mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Sebagai bagian dari komitmen "I Do Collaborate”, Huawei berbagi pengalaman dan keahliannya dalam berbagai teknologi TIK mutakhir untuk memastikan Indonesia tetap kuat di jalur yang aman dalam mempercepat digitalisasi.
Huawei secara khusus berkomitmen memperkuat ekosistem digital melalui program penyiapan 100.000 talenta digital Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, yang saat ini telah menjangkau lebih dari 80.000 penerima manfaat.
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam mengapresiasi kegiatan ini. Ia memuji Huawei atas komitmen dan kontribusinya yang konsisten dalam mendorong transformasi digital di seluruh kawasan, khususnya ke Indonesia yang menjalankan Keketuaan ASEAN pada tahun ini, untuk membantu memposisikan kawasan ini sebagai episentrum baru pertumbuhan digital dunia. “Teknologi dan solusi inovatif Huawei telah membuka jalan bagi peningkatan konektivitas dan digitalisasi, menciptakan peluang baru bagi bisnis dan individu,” katanya.
Pemenang kompetisi akan mewakili kawasan Asia Pasifik untuk berkompetisi di babak final ICT Competition Global Huawei yang sedianya diselenggarakan di Tiongkok pada Mei 2023. (mas)