JAKARTA (IndoTelko) - Jumlah pemirsa TV linear di perkotaan Indonesia akan tumbuh dari 58,9 juta menjadi 130 juta. Hal ini berkat investasi yang dilakukan secara signifikan oleh Nielsen.
Peningkatan ini merupakan hasil dari perluasan panel Nielsen di seluruh Jawa, Sumatera, dan pusat populasi lainnya, yang banyak di antaranya kurang terwakili atau tidak terwakili sama sekali sebelumnya.
Dengan adanya peningkatan ini, berbagai pihak diuntungkan. Perluasan panel di seluruh nusantara menunjukkan komitmen berkelanjutan Nielsen untuk menumbuhkan dan mendukung industri media Indonesia. Hal uni dikatakan Presiden Nielsen Asia (Komersial), Arnaud Frade.
"Di negara sebesar dan beragam seperti Indonesia, sangat penting bagi stasiun TV untuk dapat menunjukkan kekuatan dan nilai jangkauan mereka di berbagai audiens, dan kami senang membantu mereka melakukannya," tambahnya.
Dikatakan Nielsen Asia Managing Director (Advertisers), Aaron Rigby, selain menunjukkan dengan lebih baik jumlah audiens mereka yang sebenarnya, pengukuran audiens yang lebih baik juga akan sangat menguntungkan pengiklan "Pengiklan sekarang dapat lebih yakin dari sebelumnya bahwa pesan mereka menjangkau audiens yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, sangat meningkatkan ROI dan kepercayaan secara keseluruhan dalam industri," katanya.
Adanya peningkatan jumlah panel Nielsen mencerminkan keragaman populasi dan kebiasaan menonton di Indonesia, selain itu kini semakin banyak temuan menarik yang tersedia di area dengan populasi yang lebih kecil. Selain perluasan pengukuran dilakukan di seluruh Jawa, peningkatan panel di Sumatera menunjukkan jika pulau tersebut adalah pulau pecinta film, sedangkan pemirsa Sulawesi lebih memilih serial TV.
Investasi Nielsen terbaru dalam pengukuran audiens Indonesia ini mengikuti peningkatan industri terkemuka sebelumnya di kawasan ini, termasuk transformasi pengukuran digital dan penambahan Sistem Identitas Nielsen untuk Pengukuran Iklan Digital, Digital Ad Ratings (DAR) (sekarang juga hadir di 30+ pasar internasional, termasuk Indonesia). (mas)