Kunci adopsi cloud untuk transformasi digital adalah kepemimpinan CxO

JAKARTA (IndoTelko) - Dewasa ini, banyak perusahaan yang mulai melakukan migrasi data ke cloud untuk melakukan transformasi digital. Transisi cloud sangat diminati, terutama di masa pasca pandemi yang menunjukkan pentingnya digitalisasi.

Sayangnya kelanjutan adopsi cloud bisa saja terhenti karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana cloud dapat memberikan manfaat bagi operasional perusahaan secara luas dalam hal keterlibatan pelanggan, transaksi, dan juga menyederhanakan operasi.

Menurut COO IDCloudHost Adam Darmanto, adopsi cloud sering kali gagal atau tidak maksimal karena ketidakjelasan tujuan dari adopsi cloud. "Kurangnya kepemimpinan bisnis dalam adopsi cloud dapat membatasi manfaat bagi tim atau pelanggan mereka untuk menjadi lebih produktif," katanya.

Pandangan ini disampaikan Adam dalam acara w.media Data Center and Cloud Convention 2023, yang diselenggarakan di Shangri-La Kamis (11/5).

Ditambahkannya, use case penggunaan layanan cloud belum sepenuhnya dipahami. Sebagai contoh, cloud dapat menjadi solusi untuk mengalihdayakan sistem informasi, keahlian tenaga kerja, atau investasi modal.

Cloud yang berorientasi pada sistem informasi juga dapat berperan sebagai produktivitas enabler, atau ruang kerja untuk kolaborasi tim.

Komputasi awan adalah masa depan dan satu-satunya teknologi yang tepat untuk melakukan transformasi digital dalam rangka memenuhi permintaan pasar, menjaga daya saing dan mengembangkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan di masa depan. IDCloudHost (https://idcloudhost.com) merupakan salah satu provider cloud terkemuka di Indonesia.

Menurut Adam, CxO perlu merangkul dan memahami layanan cloud untuk mempercepat transformasi digital di perusahaan mereka. "Transformasi digital merupakan inisiatif besar dan tidak bisa diserahkan kepada divisi IT saja. Transformasi digital membutuhkan kepemimpinan CxO. Keterlibatan CxO akan menjamin kesuksesan transformasi digital di perusahaan," jelasnya.

Acara ini membahas adopsi Data Center dan Cloud Services serta praktik terbaik di antara para pemain industri. Para ahli dari perusahaan seperti Google, IDCloudHost, BDx, ZTE, dan Mitsubishi Heavy Industries Engine System Asia turut serta dalam acara ini.

Berdasar hasil studi Fasilkom UI, BSSN, dan ACCI mengenai adopsi komputasi awan sebagai teknologi yang mempercepat transformasi digital, menunjukkan bahwa dari 31 institusi yang menjadi responden, sebanyak 67,7% telah mengadopsi komputasi awan, dan 32,3% belum mengadopsinya.

Sementara, nilai pasar komputasi awan di Indonesia dan juga kawasan ASEAN cukup menjanjikan dan diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2021, nilai pasar cloud di ASEAN mencapai US$5,4 miliar. IDC melaporkan bahwa angka ini akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$13,8 miliar pada tahun 2026. (mas)