JAKARTA (IndoTelko) - Kredivo bekerja sama dengan 1000 Days Fund untuk fokus melakukan edukasi kesehatan mendasar dan krusial, termasuk pentingnya pencegahan stunting.
Selama 2022, lebih dari 300 ribu titik menjadi fokus edukasi Kredivo bersama 1000 Days Fund terkait pencegahan stunting dan hasilnya sebanyak 7 dari 10 orang tua telah mengubah pola pengasuhan anak guna menghindari stunting. Selain melalui inovasi Poster Pintar, edukasi juga dilakukan secara strategis dengan menggandeng lebih dari 2 ribu bidan dan 40 ribu kader Posyandu.
"Kredivo percaya pada pentingnya akses yang inklusif bagi semua kalangan, baik layanan keuangan, seperti yang Kredivo terus upayakan, maupun layanan kesehatan agar anak-anak Indonesia terbebas dari stunting, seperti yang diupayakan 1000 Days Fund. Kolaborasi ini merupakan bentuk langkah proaktif kami dalam mencegah konsekuensi jangka panjang dari kurang gizi, dan memastikan setiap anak dapat berkembang dengan potensi penuh agar menjadi generasi yang sehat dan dapat berkontribusi terhadap masa depan negara," kata VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari.
Guna memperluas jangkauan edukasi, inovasi Poster Pintar yang berisi materi edukasi terkait pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan cara pencegahan stunting, juga telah disalurkan melalui program kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan RI, dan pemerintah setempat.
Kolaborasi Kredivo dan 1000 Days Fund sepanjang tahun 2022 sendiri memiliki beberapa highlight menarik, di antaranya 1) sebanyak 2.552 bidan desa yang tersebar di 4 provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi garda terdepan pencegahan stunting setelah mengikuti berbagai pelatihan dari 1000 Days Fund; 2) adanya transfer knowledge terkait pencegahan stunting dari para bidan desa ke 40.704 kader Posyandu; 3) setidaknya 7 dari 10 orang tua telah mengubah pola-pola pengasuhan anak, seperti pemberian ASI eksklusif dan peningkatan konsumsi protein hewani bagi anak untuk mendukung upaya pencegahan stunting; 4) 73% keluarga memahami apa itu stunting pada anak, bahaya stunting, serta cara pencegahannya.
"Kami berterima kasih atas dukungan Kredivo pada 1000 Days Fund yang terus berlanjut. Tahun 2022 kami berhasil mendistribusikan ratusan ribu Poster Pintar, yang berarti juga ratusan ribu anak Indonesia terselamatkan dari bahaya stunting. Saat ini, Poster Pintar adalah satu-satunya alat edukasi pencegahan stunting yang ada di rumah keluarga Indonesia. Kami optimis, langkah ini akan terus memberi dampak positif hingga bertahun-tahun ke depan bagi masyarakat Indonesia," tambah Chief Financial Officer 1000 Days Fund Theresia V. Sihombing.
Salah satu cerita keberhasilan 1000 Days Fund di wilayah program yang didukung oleh Kredivo hadir dari Dusun Nangka Rempek, Desa Bayan, Lombok Utara, NTB. Sebelum hadirnya pelatihan kader, beberapa orang tua enggan ke Posyandu. Namun pasca pelatihan dan pendampingan dengan 1000 Days Fund, kader menjadi lebih aktif melakukan konseling sehingga orang tua tidak lagi ragu membawa anak-anak mereka ke Posyandu. "Kami selaku kader berterima kasih kepada 1000 Days Fund karena telah mendampingi kami dan meningkatkan kepercayaan masyarakat di sini. Banyak keluarga sebelumnya tidak mau ke Posyandu, sekarang mereka rajin ke Posyandu dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan stunting," ungkap Murni, Kader Posyandu Dusun Nangka Rempek, Desa Bayan.
Pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi menekankan bahwa target angka prevalensi stunting di 2024 berada di bawah 14%. Sedangkan menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6%. Oleh karena itu, untuk mendukung strategi nasional pemerintah Indonesia dalam mengurangi stunting, diperlukan lebih banyak upaya dan dukungan dari berbagai pihak. Lebih lanjut, 1000 Days Fund sendiri mengajak masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi melalui Kitabisa (kitabisa.com/Indonesialawanstunting) untuk merealisasikan target untuk mendistribusikan total hingga 2 juta Poster Pintar di berbagai wilayah Indonesia pada 2024.
Sementara itu, dari sisi akses layanan keuangan yang juga menjadi faktor penting terwujudnya masyarakat sejahtera, Kredivo mencatat peningkatan pengguna di wilayah terbesar fokus edukasi pencegahan stunting yaitu Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Sebanyak 62% dari total pengguna Kredivo berasal dari wilayah tersebut dengan peningkatan pengguna mencapai 22% tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 (yoy). Selain itu, Kredivo telah membuka akses kredit pertama bagi lebih dari 60% dari total penggunanya sejak berdiri tahun 2016.
"Kami akan terus memperluas akses keuangan terutama bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan, termasuk pembiayaan alternatif. Angka pengguna baru Kredivo juga terus mengalami peningkatan, yang menunjukkan masih tingginya permintaan masyarakat akan layanan keuangan yang dapat diakses secara mudah, cepat, dan terjangkau. Oleh karena itu, kami optimis dapat membantu peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia melalui ketersediaan akses layanan keuangan yang diiringi dengan tingginya kualitas kesehatan masyarakat," tutup Indina.(ak)