JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem startup untuk memperkuat ekonomi digital nasional. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria memberikan dukungan startup Indonesia melakukan ekspansi usaha ke luar negeri.
"Izinkan saya untuk mengatakan bahwa saya bangga dengan pencapaian dan penyelesaian oleh Privy sebagai startup yang memberikan layanan otoritas sertifikat melalui penyedia tanda tangan elektronik pertama yang berekspansi ke luar negeri," tuturnya usai Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic di Kantor Privy, kemarin.
Wamenkominfo berharap langkah progresif itu akan diikuti startup digital lain dari Indonesia. Menurut Wamen Nezar Patria, Sydney merupakan salah satu pusat bisnis dan ekonomi terbesar di Australia.
"Saya yakin masih banyak perusahaan startup Indonesia berkualitas yang mampu memberikan pelayanan terbaik dan lengkap dengan berbagai startup dari negara lain," ungkapnya.
Wamenkominfo menyatakan ekspansi usaha ini akan dapat meningkatkan kualitas kerja sama di sektor digital antara Indonesia dan Australia.
"Kami berharap proses perluasan menuju daerah dapat difasilitasi dengan lebih efektif dan target pelanggan dapat lebih percaya diri dalam menggunakan produk otoritas bersertifikat yang ditawarkan oleh Privy di Indonesia," tandasnya.
CEO Privy Marshall Pribadi menyatakan apresiasi kepada Pemerintah atas dukungan yang diberikan sejak awal pendirian usaha. Menurutnya, startup sangat terbantu dengan cara kerja Kementerian Kominfo melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan dampak penggunaan tanda tangan elektronik termasuk aspek faktor keamanan data.
"Tandatangan elektronik itu cara kerjanya bagaimana dan bisa memastikan keamanan dokumen, memastikan legalitas dokumen itu Kominfo benar-benar roadshow dari kota ke kota, dari lembaga ke lembaga. Jadi Privy tidak berjuang sendiri untuk mengedukasi pasar tentang tanda tangan elektronik dan sertifikasi ini," tuturnya.(ak)