Sisternet bangun ekosistem digital untuk UMKM milik perempuan

Pelaku UMKM (dok)

SURAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui program pemberdayaan perempuan miliknya, Sisternet, berkomitmen untuk terus membangun ekosistem digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Komitmen tersebut disampaikan secara langsung pada loka karya "Percepatan Transformasi Digital Koperasi dan UMKM - Road to Indonesia Start up Ecosystem Summit (ISES) 2023" di Solo, pekan lalu.

Lewat program Sisternet, XL Axiata terus membangun inovasi dan membuka peluang digital bagi para pelaku UMKM, khususnya penggerak UMKM milik perempuan. Perusahaan akan terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM milik perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital guna memacu produktivitas dan sekaligs memajukan bisnis mereka.

Peran serta Sisternet telah mendapatkan pengakuan dari forum internasional seperti G20, G20 EMPOWER, W20, The UN Women 2020 Asia Pacific WEP’s Award, hingga APEC. Sisternet diakui sebagai salah satu praktik program pemberdayaan perempuan yang telah memberikan dampak positif.

Menurut Chief Corporate Affair XL Axiata, Marwan O Basir, Indonesia banyak melahirkan pelaku UMKM tangguh dari waktu ke waktu. Namun, masih banyak dari pelaku UMKM ini yang belum paham pentingnya pemanfaatan teknologi dalam membangun usaha mereka. Mereka perlu kita dampingi dan fasilitasi, baik dari segi teknologi hingga program inkubasi dari para ahlinya.

"Untuk mampu bersaing dengan pelaku UMKM dari negara lain, kita harus melahirkan UMKM berkualiatas. Mereka yang mampu beradapatasi secara cepat dan memanfaatkan peluang yang ada. Dari pelaku yang cerdas ini, kita percaya akan melahirkan produk yang tentunya juga berkualitas. Kami meyakini bahwa transformasi digital mampu membuka peluang yang lebih besar lagi bagi pelaku UMKM di berbagai daerah. Tentunya perlu kolaborasi lintas sektoral untuk mendorong percepatan pertumbuhan UMKM ini," jelasnya.

Sisternet telah menyelenggarakan beragam program pemanfaatan teknologi digital untuk memberdayakan perempuan sejak tahun 2015. Salah satunya, telah menyelenggarakan lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan. Bahkan, saat ini, terdapat lebih dari 500 ribu perempuan Indonesia yang sudah terdigitalisasi melalui Sisternet, lebih dari 3.000 di antaranya merupakan binaan Sisternet.

Hingga saat ini telah terjadi peningkatan 30% produktivitas produksi produk, 75% dalam menggunakan pemasaran digital, dan 13% omzet naik bagi perempuan pemilik bisnis kecil setelah mereka bergabung ke dalam binaan Sisternet, dan rutin bergabung ke dalam kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital yang telah disiapkan.

Informasi yang disajikan tidak hanya mengenai materi-materi pengembangan bisnis tetapi juga membahas daily life perempuan bersama keluarga serta kisah-kisah menginspirasi dari perempuan yang sudah berhasil di usahanya. Informasi dan keseruan Sisternet juga bisa didapatkan di sosial media melalui platform YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter.

Program ini juga hadir dalam bentuk aplikasi yang di dalamnya terdapat banyak fitur, seperti artikel edukasi, berbagai kelas webinar dengan topik yang menarik, forum edukasi melalui diskusi pintar, toko Sister yang merupakan slot promosi untuk para UMKM perempuan binaan Sisternet, dan juga web banner gratis yang dapat digunakan untuk promosi.

Road to ISES 2023 yang digelar pada Jumat, 11 Agustus lalu adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dalam rangka merayakan Hari UMKM Nasional 2023. Turut digelar pula talkshow yang menghadirkan empat menteri yaitu Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, serta Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi. Turut hadir juga Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Staff Khusus Presiden, Putri Tanjung.

Pada kesempatan tersebut juga turut dihadirkan salah satu binaan UMKM Sisternet yang berasal dari Solo, Yuliana Aqni, untuk mempromosikan dan memperlihatkan secara langsung produk brand fashion "Markonah" miliknya. Brand ini telah berkembang dengan pesat melalui pemanfaatan rangkaian program Sisternet, antara lain melalui edukasi dan penyediaan akses promosi.

Keempat menteri menjelaskan kesiapan pemerintah dalam membangun ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM maupun start-up, termasuk menambah UMKM dalam negeri. Tranformasi digital pada UMKM bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Mereka sepakat bahwa penciptaan start-up yang berkualitas, inovatif, dan berwawasan teknologi mempercepat Indonesia mewujudkan diri menjadi negara maju. (mas)