Kisah Nurul menjadi mitra kurir Lazada Logistics untuk mendukung pendidikan buah hati

Nurul Hidayati

BOGOR (IndoTelko) Memaknai kemerdekaan Indonesia tak hanya bisa dilakukan dengan mengenang sejarah perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan tersebut.

Namun, juga bisa dengan meneladani kisah-kisah inspiratif dari para 'pahlawan' dalam kehidupan sehari-hari yang terus berjuang untuk memberikan penghidupan yang layak bagi keluarganya. Salah satu pahlawan ini adalah Nurul Hidayati (35), mitra kurir Lazada Logistics, unit usaha logistik Lazada Indonesia (Lazada), dari Hub Ciampea, Bogor, Jawa Barat.

Berkat perkembangan eCommerce yang pesat, layanan logistik pun ikut bertumbuh dan memberikan banyak kesempatan bagi setiap orang untuk dapat berkarya, termasuk Nurul. Melalui profesinya ini, Nurul bisa membantu perekonomian keluarga dan pendidikan kedua buah hatinya.

Mulanya perempuan yang akrab disapa Teh Nurul ini tertarik menjadi mitra kurir di Lazada karena ingin memiliki tabungan untuk pendidikan kedua anaknya. Terinspirasi dari sang suami, Nurul ingin berjuang untuk masa depan kedua anaknya.

“Waktu itu anak pertama saya baru masuk ke Sekolah Menengah Pertama dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kebetulan suami saya sudah terlebih dulu menjadi mitra kurir di Lazada Logistics dan memberi tahu jika di Hub Ciampea sedang membuka kesempatan untuk menjadi mitra kurir paruh waktu. Awalnya sih ragu, tapi karena waktu kerjanya fleksibel dan suami saya mengizinkan, akhirnya saya daftar jadi mitra kurir. Kan ini juga untuk sekolah anak-anak,” kisahnya.

Nurul lalu bergabung menjadi satu dari sekian banyak mitra kurir paruh waktu di Lazada Logistics yang membantu pengantaran paket dengan radius kecil. “Sebagai mitra kurir paruh waktu, peran saya adalah membantu pengantaran paket yang berjarak dekat atau sekitar satu kilometer saja. Itu pun seringnya diantarkan dengan berjalan kaki supaya mudah dicapai, apalagi di daerah yang padat penduduknya. Paket jadi bisa lebih cepat ke pelanggan,” ungkap perempuan asli Bogor ini.

Setiap hari, Nurul memulai kegiatannya seperti ibu rumah tangga kebanyakan. Memasak dan menyiapkan bekal untuk suami dan anak-anaknya. “Selepas salat subuh, saya biasa memasak dulu. Lalu saya mengantar kedua anak saya ke sekolah, baru kemudian saya mulai mengurus rumah. Sesudah semua beres, saya baru mulai bekerja mengantarkan paket ke rumah-rumah pelanggan. Biasanya saya akan mulai mengantarkan paket di jam satu siang, dan selesai di jam empat sore,” ujarnya.

Bagi Nurul, profesi sebagai mitra kurir paruh waktu memungkinkan dirinya untuk mengatur waktunya secara fleksibel antara mengurus keluarga dan pekerjaannya. “Saya menyukai pekerjaan ini karena masih bisa bekerja tanpa harus jauh dari rumah, apalagi saya memiliki dua anak yang masih membutuhkan saya. Bahkan saya masih bisa memantau rumah saat sedang mengantarkan paket ke pelanggan.”

Namun, tak hanya itu yang membuat dirinya senang menjalani profesi ini, ternyata ia suka bercengkerama dengan orang. “Saya senang bertemu dengan banyak orang. Terkadang karena sudah kenal, saat mengantarkan paket ke rumah pelanggan, saya malah diajak ngobrol dulu. Tapi kalau tidak ingat masih banyak paket yang diantar, saya bisa lama ngobrolnya,” ungkapnya sambil tertawa.

Profesi yang dijalani Nurul bukannya tanpa tantangan. Ia terkadang harus menghadapi cuaca buruk, terutama saat musim hujan. “Profesi ini menuntut kita untuk bisa mengantarkan paket ke pelanggan dengan tepat waktu. Jadi meski sedang hujan deras pun harus sampai dengan kondisi yang baik.” ceritanya. Meski demikian, Nurul tetap bersemangat menjalankan pekerjaannya ini dan selalu bersyukur karena diberikan kesempatan untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya.

“Apalagi di kampung saya itu banyak yang suka belanja online di Lazada. Dalam sehari, saya bisa mengantarkan 30 hingga 50 paket ke tiga RT yang berdekatan dengan rumah saya. Malah saya senang, karena makin banyak yang belanja, kan saya bisa terus mengantarkan paket dan dapat penghasilan tambahan. Saya ingin menabung untuk pendidikan kedua anak saya supaya mereka bisa sekolah yang lebih tinggi dari kedua orang tuanya. Alhamdulillah, Lazada membantu saya untuk bisa dapat penghasilan meski saya hanya ibu rumah tangga,” kisahnya.

Kisah Nurul menunjukkan bahwa siapapun bisa meraih peluang dalam industri eCommerce dan berjuang untuk orang tersayang, setiap orang bisa menjadi 'pahlawan' dalam kehidupan sehari-hari. Dalam momentum Hari Kemerdekaan Indonesia, Nurul mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur karena sebagai perempuan, dia tetap bisa memiliki kesempatan untuk bisa menjalankan profesi sebagai mitra kurir. “Dulu mungkin banyak perempuan yang enggan menjadi kurir karena dianggap sebelah mata, tapi kini sudah ada banyak perempuan yang jadi kurir dan bisa membantu menafkahi keluarganya. Jadi tidak usah takut dengan profesi yang kita pilih. Selama ada kesempatan dan kita bisa menjalaninya tanpa beban,” ujar Nurul.

Ekosistem di Lazada memang membuka kesempatan ekonomi bagi siapapun yang mau berusaha, termasuk dengan menjadi mitra kurir. Para 'pahlawan' ini bisa memiliki kesempatan mendapatkan penghasilan untuk terus berjuang.(ak)