JAKARTA (IndoTelko) - PT Brantas Abipraya memanfaatkan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dan Building Information Modelling (BIM) untuk meningkatkan proses transformasi Perusahaan.
“Penerapan ERP di Brantas Abipraya dilaksanakan dengan mengintegrasikan seluruh proses bisnis di pusat sedangkan penerapan BIM dilaksanakan di level proyek dengan mengusung konsep Virtual Design Construction,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi.
Ditambahkan Sugeng, sebagai upaya mempercepat pembangunan di IKN, Brantas Abipraya terapkan di seluruh proyek yang dibangun yaitu proyek pembangunan 14 Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM 1 dan 2), Bendungan Sepaku Semoi dan Penataan Sumbu Kebangsaan. Dengan penerapan BIM ini dapat menghasilkan desain rancang bangun yang lebih komprehensif dan akurat.
Tak hanya itu, model BIM dapat membantu mengidentifikasi potensi konflik dan masalah desain sebelum konstruksi dimulai, sehingga hal ini memungkinkan Brantas Abipraya untuk memitigasi dan dapat mengambil Tindakan yang diperlukan dengan cepat untuk meningkatkan kualitas desain.
Di samping manfaat dari model BIM, manfaat penggunaan ruang kolaborasi digital atau Common Data Environment (CDE) membuat koordinasi menjadi semakin efektif.
Dengan didukung PT Buana Enjiniring Konsultan (BEK) yang merupakan cucu perusahaan dari Brantas Abipraya, BUMN ini terus berupaya mendukung implementasi BIM yang professional dan fokus. BEK memberikan dukungan penuh, baik tenaga profesional maupun penggunaan teknologi yang terkini. Spesialisasi tenaga ahli ini seperti tenaga Modeling, tenaga Video Design and Construction (VDC), dan tenaga Dashboard serta Tim Riset BIM, yang membuat implementasi BIM semakin efisien.
Direktur Utama BEK Sofyan Saladin menjelaskan pembentukan Tim Riset BIM ini dilakukan juga untuk memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pedoman kerja dan standar khusus, untuk tercapainya target dan tujuan proyek IKN.
Sebagai informasi, SOP tersebut memuat prosedur oprasional pada setiap tahapan, dimulai dari tahapan BIM pra-konstruksi, BIM konstruksi, pelaksanaan BIM proyek, pelatihan dan penerapan sistem Common Data Environment (CDE), BIM Quality Assurance, BIM Quality Control, serta BIM pasca konstruksi.
“Pada pelaksanaan Pembangunan IKN, Brantas Abipraya terapkan BIM dari mulai pemasangan koordinat struktur sampai dengan tahap pendampingan konstruksi dan manajemen aset digital, dengan output yang dihasilkan berupa visualisasi tiga dimensi, QTO (Quantity Take Off), Clash Detection, Photogrametry, dan Construction Documentation.
Platform yang digunakan sangat beragam seperti Autodesk Construction Cloud, Revit, Power BI, Civil 3D, Infrawork, Naviswork, Bexel Manager, Ms Project, CAD, Power BI, serta inovasi yang dilakukan melalui Augmented Reality, Virtual Reality, dan Dashboard Project,” imbuh Sofyan.
Sejak menerapkan BIM dari tahun 2020, Brantas Abipraya telah mengantongi sertifikasi ISO 19650-1:2018 dan ISO 19650-2:2018, raihan ini membuktikan Brantas Abipraya sebagai Perusahaan konstruksi yang telah BIM Ready.
“Brantas Abipraya akan terus meningkatkan mutu dari karya infrastruktur kami, tentunya juga turut didukung Human Capital unggul dalam penguasaan teknologi BIM. Sebagai Insan Abipraya, kami berkomitmen terus mengembangkan kompetensi, juga beradaptasi dengan teknologi teranyar agar dapat bersaing global, hal ini merupakan penerapan nilai budaya AKHLAK BUMN untuk terus beradaptif untuk memberikan yang terbaik,” tutup Sugeng.(ak)