JAKARTA (IndoTelko) - Tessa Wijaya, Co-founder dan Chief Operating Officer (COO) Xendit, dianugerahi penghargaan ASEAN Entrepreneurs Award ke-8, yang merupakan salah satu penghargaan tahunan paling bergengsi yang diprakarsai oleh Maekyung Media Group dan ASEAN-Korea Centre di Korea Selatan. Penghargaan diserahkan dalam acara yang digelar di Hotel Shilla, Seoul pada 13 September 2023. Ajang ini merupakan salah satu rangkaian bertepatan dengan digelarnya World Knowledge Forum ke-24 yang berlangsung di Seoul pada 12-14 September lalu.
ASEAN Entrepreneurs Award merupakan penghargaan komunitas bisnis, sebagai ajang apresiasi atas pencapaian luar biasa dan kontribusi penting para pengusaha dari berbagai negara di wilayah ASEAN. Forum ini menjadi kebanggaan bagi para entrepreneur yang merupakan simbol keberhasilan atas perjuangan dan inovasi mereka dalam memajukan pertumbuhan ekonomi. Tokoh-tokoh yang meraih penghargaan ASEAN Entrepreneurs Award harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya mampu berkontribusi pada pengembangan komunitas ekonomi ASEAN (mempromosikan pertumbuhan, perdagangan, investasi dan menciptakan lapangan kerja), memiliki eksistensi dan dampak regional, serta mampu mempromosikan bisnis ASEAN dalam skala global.
World Knowledge Forum pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000 lalu dan telah mengundang hampir 50.000 peserta dengan lebih dari 4.500 pembicara dari seluruh dunia, termasuk para pemimpin negara, pelaku bisnis global, dan juga pemenang Nobel Prize.
Sedangkan ASEAN Entrepreneurs Award yang diprakarsai ASEAN-Korea Centre dan Maekyung Media Group yang merupakan grup media terbesar di Korea Selatan, sejak tahun 2016 lalu telah memberikan penghargaan bagi pemimpin-pemimpin perusahaan berprestasi dari seluruh ASEAN.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh KPMG, pada tahun 2022 investasi terhadap perusahaan-perusahaan fintech di Asia-Pasifik telah mencapai $50,5 miliar, yang merupakan rekor tertinggi hingga saat ini. Xendit, perusahaan teknologi finansial terkemuka yang berbasis di Indonesia, menjadi perhatian dalam ajang ASEAN Entrepreneurs Award kali ini, karena dampak transformasionalnya pada industri keuangan.
Dengan misi membangun ekonomi digital yang lebih inklusif dan dapat diakses dengan mudah, Tessa menjadi satu-satunya srikandi yang mengharumkan nama bangsa, sebagai wakil Indonesia dalam "ASEAN Entrepreneurs Award" tahun ini. Tessa menjadi sorotan atas apresiasi dan kontribusinya, untuk masa depan bisnis berbasis teknologi keuangan digital ASEAN yang lebih cerah.
Selain Tessa, tahun ini penghargaan juga diberikan kepada Tan Sri William Cheng, Chairman The Lion Group. Saat penghargaan berlangsung, Tan Sri William Cheng diwakili oleh Hyo-dong Oh, Chief Business Development Officer (CBDO) dari perusahaan raksasa asal Malaysia tersebut.
Di sesi diskusi Forum ini, Tessa berkesempatan memaparkan pentingnya peran aktif para entrepreneurs sebagai faktor utama yang menentukan masa depan dan suksesnya bisnis di kawasan ASEAN pada masa mendatang. "ASEAN terbuka terhadap teknologi karena wilayah ini didominasi oleh kalangan muda. Selama 10 tahun terakhir, lingkungan yang berorientasi pada dunia offline telah berubah menjadi online, dan inilah lingkungan terbaik untuk mencoba hal-hal baru," jelasnya. Transformasi digital telah melahirkan berbagai peluang bagi bisnis untuk menjadi pelopor solusi revolusioner dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain Tessa Wijaya, sederet nama pernah mengharumkan nama Indonesia sebagai penerima penghargaan ini, termasuk Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, yang saat itu menjadi Co-founder dan CEO Gojek (2016); Andrew Darwis, Founder KASKUS (2017); Ferry Unardi, Co-founder dan CEO Traveloka (2018); serta Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak (2020).
Dalam rangkaian World Knowledge Forum, diselenggarakan pula gelaran Indonesia-Korea Young Entrepreneurs Forum, yang juga berlangsung di Hotel Shilla, Seoul, pada 14 September 2023. Indonesia-Korea Young Entrepreneurs Forum yang merupakan forum wirausaha digital dan startup Indonesia - Korea ini digelar untuk pertama kalinya, sebagai tindak lanjut dari KTT ASEAN di bidang digital dan sarana penguatan kerjasama antara wirausaha digital, kreatif maupun startup di lingkup kedua negara. Forum dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya transformasi digital sebagai salah satu kunci untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global.
Gelaran perdana Indonesia-Korea Young Entrepreneurs Forum, menandai peringatan 50 tahun persahabatan Indonesia - Korea di tahun ini, dengan diprakarsai Kedutaan Besar RI Untuk Republik Korea dan Maekyung Media Group. Deputi Menteri Bidang Inovasi Usaha dan Startup Kementerian UKM dan Startup Korea, Jungwook Lim, menyebutkan bahwa kerjasama antara pemuda melalui Indonesia-Korea Young Entrepreneurs Forum akan menjadi tulang punggung ekosistem startup Indonesia dan Korea. Sejak tahun 2019, kemitraan startup ASEAN - Korea Selatan telah dibentuk dimana Indonesia dan Korea berupaya menciptakan ekosistem startup yang berkelanjutan dan inklusif.
Tessa hadir sebagai wakil Indonesia bersama 5 narasumber lainnya yaitu Dyota Marsudi (Presiden Direktur Bank Digital Syariah Aladin), Ellen Pranata (CEO Klar Smile), Jungwook Kim (CSO Toss Bank) Eugene Kim (Partner Spark Labs) dan Daniel Kim (CEO Tiger Research). Selain berbagi pengalaman dibalik kesuksesan bisnis Xendit, Tessa mengingatkan bahwa startup teknologi keuangan perlu beradaptasi dengan gempuran pasca pandemi serta peluang ekspansi ke pasar global.
Visi dan peran Xendit di wilayah ASEAN membuktikan keberhasilan sebagai perusahaan teknologi finansial terkemuka. Dengan komitmen awal untuk menyederhanakan pembayaran dan memberdayakan peluang bisnis, Tessa menegaskan Xendit memimpikan masa depan di mana layanan keuangan dapat diakses dan efisien bagi semua pihak, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat ASEAN.
Dengan menawarkan solusi pembayaran yang aman dan inovatif, Xendit tidak hanya menyederhanakan transaksi keuangan tetapi juga membuka jalan bagi berbagai bisnis untuk berkembang dalam ekonomi digital yang terus berubah dengan pesat.
Saat ASEAN terus merangkul kemajuan teknologi, upaya Xendit di sektor teknologi finansial memainkan peran kunci dalam memacu pertumbuhan, memupuk kewirausahaan, dan mendorong inklusi keuangan di seluruh wilayah. (mas)