Dirjen SDPPI : Jaringan telekomunikasi sudah siap jelang KTT AIS Forum di Bali

Dirjen SDPPI KEMENKOMINFO, Ismail (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pemantauan spektrum frekuensi radio untuk meminimalkan potensi gangguan agar perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 berlangsung lancar.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail menyatakan saat ini jaringan telekomunikasi sudah siap digunakan. “Kami tadi dari Airnav Bandara, kami fokus pantau keamanan spektrum frekuensi di Bandara. Dan sudah membuat Posko sejak hari Sabtu (07/10) kemarin di-backup juga dari Bandara terdekat Makassar, Lombok kemudian Surabaya,” katanya usai meninjau Media Center KTT AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (09/10).

Ismail menyatakan jaringan telekomunikasi dan internet di lokasi KTT AIS Forum 2023 dan side event juga sudah siap. “Sudah ditangani dengan baik, Kami optimis karena Bali sering menjadi lokasi pelaksanaan pertemuan internasional. Bukan daerah baru, infrastruktur telekomunikasi sudah sangat memadai untuk even internasional,” tambahnya.

Bahkan seminggu yang lalu, Kementerian Kominfo sudah melakukan penanganan atas penggunaan spektrum frekuensi ilegal yang berpotensi mengganggu jaringan telekomunikasi selama KTT AIS Forum 2023.

“Yang tidak berizin dan berdekatan dengan frekuensi yang kita gunakan (untuk KTT AIS Forum 2023) itu sudah kita matikan sejak seminggu yang lalu,” katanya.

Menurutnya, pemantauan frekuensi radio untuk layanan telekomunikasi dan internet terus dilakukan selama KTT AIS Forum 2023 berlangsung berkerja sama dengan penyelenggara layanan telekomunikasi

“Posisi Kementerian Kominfo itu sifatnya supervisi dan fokus pada gangguan frekuensi. Untuk layanan akan disediakan oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi,” katanya.

Terkait jaringan telekomunikasi di media center, Ismail menyatakan semua sudah siap untuk digunakan. “Di media center sudah disiapkan infrastruktur untuk meng-handle 250 sampai antisipasi 500 wartawan," ujarnya.

Meski begitu, Kementerian Kominfo juga telah melakukan antisipasi agar kerja jurnalis tetap berjalan lancar dengan menyediakan perangkat cadangan yang bisa dimanfaatkan jurnalis di media center.

"Biasanya ada standar prosedur untuk keamanan kepala negara. Kami juga sudah menyiapkan akses kabel LAN agar bisa digunakan wartawan," jelasnya. (mas)