JAKARTA (IndoTelko) - Upaya mempercepat transformasi digital membutuhkan kehadiran pemimpin digital di semua sektor. Sejak tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Program Digital Leadership Academy (DLA).
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan program pelatihan digital itu diperuntukkan bagi pemimpin-pemimpin indonesia dari sektor publik maupun privat. "Hingga hari ini, 1.112 peserta telah mengikuti berbagai Program DLA," ujarnya dalam Digital Creative - Leadership Forum di Jakarta Pusat, kemarin (09/11).
Melalui Program DLA, diharapkan mulai dari top executive, pembuat kebijakan, serta pelaku usaha, mampu merumuskan kebijakan, menginisiasi inovasi digital, dan mendorong peningkatan daya saing ekonomi digital di indonesia.
Ditambahkan Budi, kepemimpinan digital menjadi salah satu komponen utama yang dibutuhkan. Transformasi digital menuntut terciptanya strategi jangka panjang, yang melibatkan seluruh pimpinan untuk berinovasi dengan teknologi.
Menurutnya, era digital menyebabkan disrupsi yang membuat keahlian-keahlian digital menjadi penting dan dibutuhkan. Bahkan terdapat perubahan budaya yang berbeda dengan era konvensional, seperti remote working dan pengambilan keputusan berbasis data.
"Pemimpin yang ahli dalam analytical thinking dan creative thinking masih sangat dibutuhkan. Untuk itu, para pemimpin di era digital harus melakukan upskilling terlebih dahulu," tegasnya.
Dikatakannya, dalam DLA ada beberapa tema yang relevan di era digital, mulai dari digitalisasi bisnis, keamanan siber, hingga tata kelola pemerintahan. "Di tahun 2023 ini, program DLA dibagi dalam 3 skema yaitu Smart Digital Leader Indonesia Maju, Smart Digital Leader Makin Digital, dan Smart Digital Leader Province," ujarnya.
Program DLA bekerja sama dengan berbagai mitra, khususnya universitas ternama dunia yaitu University of Cambridge, Oxford Internet Institute, Imperial College London, Harvard Kennedy School, MIT, Cornell University, National University of Singapore, dan Tsinghua University. (mas)