JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia saat ini menempati posisi yang strategis sebagai negara ekonomi terbesar nomor 16 di dunia.
Kekuatan ekonomi ini didukung dengan populasi keempat terbesar di dunia dan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terus tumbuh di tengah kompleksitas geopolitik dan ekonomi global.
“Modal ekonomi dan populasi saat ini ternyata masih akan mencapai puncaknya pada beberapa tahun ke depan. Di 2045, Indonesia diprediksi akan memiliki bonus demografi dengan jumlah pekerja usia produktif mencapai hampir 200 juta. Jumlah partisipasi tenaga kerja mencapai 80% dan PDB RI diprediksi mencapai lebih dari US$9 triliun. Dengan pendapatan per kapita diprediksi mencapai US$29 ribu tentunya momentum ini harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar Indonesia bisa mencapai potensi digital terbaiknya pada 2045 dan seterusnya,” papar Commerce Director Lintasarta Fitrah Muhammad kala menjadi pembicara dalam diskusi IndoTelko dengan tema “Strategi Indonesia menjadi Digital Hub Asia” belum lama ini.
Disarankannya, untuk mencapai potensi tersebut, ekonomi digital jadi salah satu parameter utama yang perlu didorong saat ini. Secara global, India, China dan Asia Tenggara diprediksi akan jadi negara-negara yang pertumbuhan ekonomi digitalnya paling cepat. Menariknya, dari India dan China yang tren pertumbuhan ekonomi digitalnya cenderung stagnan, atau menurun, hanya Asteng yang menunjukkan tren positif untuk ekonomi digtal.
“Melihat beberapa parameter dari aspek digital seperti pengguna dan konsumen internet, Gross Merchandise Value (GMV), dan revenue dari profit ekonomi digital, Asia Tenggara konsisten menujukkan tren positif. Ini artinya bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang Indonesia dan negara Asia Tenggara lain bisa memimpin digital hub di Asia,” katanya.
Ditambahkannya, seluruh potensi dan modal untuk mencapai potensi digital terbaik Indonesia ini sebetulnya sudah ada dalam digitak roadmap 2020-2024. Roadmap ini adalah framework untuk memperkuat kesiapan digital Indonesia, salah satunya untuk mendukung digital hub.
“Kami di Lintasarta melihat ada 3 fokus yang bisa dikontribusikan untuk mewujudkan kerangka dalam digital roadmap Indonesia, dari sisi infrastruktur, adopsi teknologi dan taleta digital. Ada 3 faktor utama yang perlu diprioritaskan bersama untuk mendukung terwujudkan digital hub di Indonesia yakni akses yang setara terhadap internet berkualitas untuk semua, talenta yang siap secara kecakapan skill dan literasi digital, dan penggunaan AI yang strategis untuk dorong produktivitas untuk dorong percepatan pertumbuhan digital,” tuturnya.
Diungkapkannya, dengan pengalaman lebih dari 3 dekade, Lintasarta hadir untuk bisnis di Indonesia dalam membantu hadirkan solusi ICT handal dalam sediakan konektivitas, IT solutions, dan industru solutions. Lintasarta jadi technology partner untuk lebih dari 2.300 di RI untuk berbagai jenis sektor industri.
“Kami yakin dengan berbagai industri yang berkembang, Lintasarta dapat mengambil andil membentuk masa depan RI dengan membangun dan memberdayakan ekosistem teknologi dan membantu usaha-usaha di Indonesia melayani pelannggannya dengan teknologi terkini,” katanya.
Dipaparkannya, fokus Lintasarta dalam 5 tahun ke depan adalah untuk menyediakan layanan secure connectivity dalam 3 skema. Pertama, Managed Service dimana semua teknologi keamanan siber dikelola tim Lintasarta yang tersertifikasi. Hal ini akan membantu pebisnis mengubah belanja modal menjadi biaya operasional sehingga tim internal perusahaan bisa fokus ke core bisnis.
Kedua, perpaduan Inhouse dan managed service, dapat diimplementasikan jika bisnis membutuhkan keamanan tinggi yang minim kapabilitas. Ketiga, tidak hanya dari sisi teknologi, Lintasarta juga memberikan pelatihan untuk mengasah pengetahuan dan kemampuan para staf yang sehari-hari menangani keamanan siber di perusahaan.
Dalam penggunaan AI, yang digadang-gadang dapat tingkatkan pelayanan pelanggan. Lintasarta menyiapkan layanan yang lengkap dan dapat diandalkan yakni jaringan yang kuat dan luas, data center tersertifikasi tier 3, cloud computing bernama Cloudeka dengan kemampuan cloud AI dan infrastruktur GPU-nya. Serta layanan siber security dengan nama Squra Cyber Sec yang mamou amankan perusahaan dari ancaman siber berbasis AI dan machine learning serta solusi-solusi berbasis AI lainnya.
Diingatkannya, keberhasilan digital hub salah satunya harus ditopang talenta digital yang mumpuni di bidangnya, yang tugasnya meng-orkestrasi, mengoperasikan dan memonitor pengembangan digital hub. Untuk itu salah satu fokus Lintasarta adalah mengembangkan talenta-talenta muda dan membekali mereka dengan in demand skill terkait digital and tech terbaru.
“Kami juga lakukan CSR dan management trainee untuk talenta internal demi membentuk pemimpin masa depan bidang teknologi dan digital. Pada akhirnya, kami ingin jadi bagian dari entitas yang empower Indonesia, ke enterprise dan customer dan society. Untuk itu kami ajak seluruh industri regulator dsn masyarakat untuk mendorong digital hub demi mencapai potensi terbaik Indonesia. Lintasarta yakin bisa menjadikan Indonesia digital hub di Asia,” tutupnya.(wn)