JAKARTA (IndoTelko) Sejak didirikan enam tahun yang lalu, Reku telah menjadi pionir dalam mengembangkan industri kripto di Indonesia dan sejalan dengan arah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
CO-CEO Reku Jesse Choi mengatakan Reku terus memperkuat posisi sebagai platform exchange crypto terdepan di Tanah Air. Reku telah tumbuh dengan signifikan bahkan di tengah tantangan seperti crypto dan tech winter.
“Selama enam tahun terakhir, Reku merupakan yang pertama menyediakan fitur Lightning dan Pro di Indonesia untuk mengakomodasi investor pemula hingga berpengalaman, Reku juga yang pertama menyediakan layanan customer service 24 jam, serta yang pertama mengembangkan Portal Transparansi untuk menjadi sumber informasi bagi masyarakat Indonesia tentang berinvestasi kripto dan akses terhadap transparansi operasional perusahaan,” jelas Jesse.
Jesse melanjutkan pihaknya sangat bersyukur dan bangga dapat melalui enam tahun yang penuh dinamika dan tantangan dengan segala pencapaian yang diraih. “Di tahun keenam ini, Reku akan terus memperkuat visi kami, yaitu berinovasi demi menemani perjalanan investasi pengguna dengan memprioritaskan keamanan dan transparansi. Selama tahun 2023, Reku mencatat peningkatan pangsa pasar yang signifikan dan 60% kenaikan rata-rata volume transaksi perdagangan per pengguna,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Reku juga aktif berinovasi dalam menumbuhkan industri kripto di Indonesia dan meningkatkan minat masyarakat. “Diantaranya seperti fitur staking yang memungkinkan pengguna memperoleh pendapatan pasif hingga 12,5%. Fitur staking di Reku menerima antusiasme yang sangat besar. Selama tahun 2023, kami mencatat pertumbuhan fitur staking Reku hingga 160%,” lanjut Jesse.
“Reku telah tumbuh menjadi lebih dari sekedar platform investasi dan jual-beli kripto. Enam tahun ini, Reku konsisten memperluas literasi finansial dan investasi bagi multi generasi termasuk generasi muda. Jadi, bukan hanya melulu tentang aset kripto saja. Reku telah melakukan edukasi bertajuk ReKru Roadshow ke 40 daerah di Indonesia dan menargetkan lebih dari 6.000 peserta di berbagai kota. Bahkan, konten edukasi yang disusun Reku juga telah menjangkau lebih dari 20 juta orang,” tambah Jesse.
Alhasil, Jesse memaparkan 60% pengguna Reku berasal dari luar kota besar. “Ini menggambarkan keberhasilan Reku dalam mengedukasi masyarakat hingga ke pelosok. Selain itu, 50% pengguna Reku berusia di bawah 30 tahun. Ini mencerminkan mayoritas pengguna Reku merupakan usia produktif. Sehingga, kami searah dalam momentum bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045, dengan meningkatkan kompetensi generasi muda. Dalam hal ini melalui edukasi finansial dan investasi, serta adopsi investasi aset digital,” kata Jesse.
Rencana Ekspansi
Jesse optimis dengan hadirnya sentimen positif di industri kripto, seperti persetujuan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat oleh SEC, akan membawa angin segar bagi industri kripto secara global dan nasional. “Kami optimis minat dan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto dapat semakin meningkat,” tambahnya.
Untuk rencana ke depannya, Jesse menegaskan Reku telah mempersiapkan peta jalan (road map) untuk mengembangkan inovasi dalam layanan dan fitur baru. “Fokus Reku tetap sama, yaitu mengakomodasi kebutuhan investasi pengguna untuk berinvestasi dan mendiversifikasikan asetnya. Tentunya, prioritas Reku yakni kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna,” jelas Jesse.
Rencana jangka panjang Reku adalah antara lain menumbuhkan industri fintech investasi di Indonesia. “Reku juga akan mempererat sinergi bersama mitra strategis termasuk regulator dan asosiasi untuk mewujudkan rencana ini. Kami bertekad untuk meningkatkan cakupan masyarakat di Indonesia untuk dapat memanfaatkan layanan Reku,” ucapnya.(ak)