JAKARTA (IndoTelko) - SEEK telah berhasil mengintegrasikan tiga platform pasar tenaga kerja di Asia Pasifik SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb yang akan beroperasi di bawah satu platform yang didukung oleh teknologi AI kelas dunia milik SEEK. Integrasi ini menyatukan jutaan pencari kerja dan pemberi kerja di seluruh wilayah Asia Pasifik untuk menghubungkan lebih banyak orang yang tepat dengan pekerjaan yang tepat.
Terjadinya transformasi platform Jobstreet bermula dari investasi SEEK sebesar AUD$180 juta yang dilakukan melalui akuisisi Jobstreet dan Jobsdb 10 tahun yang lalu.
CEO, Asia, SEEK, Peter Bithos mengatakan, di SEEK, semua yang ia lakukan adalah untuk para pelanggan. Melalui satu platform terintegrasi ini, pihaknya sekarang dapat menawarkan produknya kepada jutaan orang di seluruh Asia dengan cara yang baru, sehingga pelanggannya dapat menemukan pekerjaan dan talenta dengan lebih mudah. "Hal ini menempatkan kami pada posisi yang lebih kuat, lebih dari sebelumnya, untuk mewujudkan ambisi kami dalam membantu 500 juta orang mengembangkan karir mereka dengan lima juta perusahaan di kawasan Asia Pasifik," ujarnya.
Berdasarkan laporan eksklusif terbaru bertajuk "Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024" yang dirilis oleh Jobstreet by SEEK, pasar kerja Indonesia memiliki momentum yang positif memasuki tahun 2024 dengan mengungkap antisipasi peningkatan aktivitas perekrutan, stabilitas tenaga kerja yang lebih baik, dan praktik-praktik di tempat kerja yang terus berkembang. Perusahaan melihat tahun 2024 sebagai periode yang tepat untuk merekrut, memberikan peluang baik bagi mereka yang sedang mencari tenaga profesional yang ahli.
Hal tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan yang semakin besar bagi perusahaan untuk dapat terhubung secara lebih efektif dengan para talenta di Indonesia dan Asia Pasifik. Untuk mendukung aktivitas perekrutan yang meningkat, perusahaan kini dapat memanfaatkan kumpulan talenta yang lebih luas, yaitu lebih dari 40 juta orang di delapan pasar Asia Pasifik, dan talenta dapat mengakses lebih banyak peluang kerja dari lebih dari 2,5 juta perusahaan - termasuk lebih banyak peluang kerja jarak jauh. Hal ini selaras dengan data Jobstreet by SEEK, yang menunjukkan semakin banyak perusahaan yang menerapkan pola kerja hybrid. Fitur-fitur baru SEEK dapat membantu para perekrut untuk mengatasi tantangan-tantangan ini di tahun mendatang, dan untuk merencanakan tenaga kerja mereka di masa depan dengan lebih baik.
Sementara, COO, Indonesia, Jobstreet by SEEK, Varun Mehta mengungkapkan, setelah COVID, data pengangguran menurun menjadi 5.3%, dan dalam setiap lowongan kerja yang dibuka ada peningkatan pengajuan lamaran pekerjaan sebesar 24%. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas perekrutan dan daya saing pencari kerja. Melalui integrasi ini, pencarian pekerjaan akan 25% lebih efektif dan relevan.
"Di sisi perusahaan, proses seleksi kandidat dapat dilakukan lebih cepat dengan memanfaatkan AI, di mana 75% kandidat Indonesia mementingkan proses rekrutmen yang lancar dan tepat waktu. Seiring dengan era digital yang menjadi pusat perhatian, transformasi ini mencerminkan upaya berkelanjutan Jobstreet by SEEK untuk tetap menjadi yang terdepan dalam kemajuan industri dan untuk terus meningkatkan dan mempermudah proses perekrutan," katanya.
Platform SEEK ini menghadirkan manfaat AI pada platform Jobstreet dan Jobsdb di Asia, yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna bagi pemberi kerja dan pencari kerja di seluruh Asia Pasifik.
Bagi pemberi kerja, platform ini menggunakan model AI untuk menilai kecocokan pencari kerja dan memberikan rekomendasi yang sangat personal dengan memproses data dari berbagai sumber, termasuk resume, deskripsi iklan lowongan kerja, dan perilaku pemberi kerja untuk pengalaman kerja sebelumnya. Hal ini memungkinkan pemberi kerja untuk merekrut dengan cepat dan tepat. Pemberi kerja juga dapat mempercepat proses seleksi dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan yang direkomendasikan oleh AI di iklan lowongan kerja mereka.
Untuk membuat proses pencarian kerja menjadi lebih efisien dan relevan bagi pencari kerja, mereka kini dapat dengan mudah dicocokkan dengan pekerjaan yang direkomendasikan oleh AI yang paling sesuai dengan kualifikasi mereka berdasarkan pengalaman dan keterampilan mereka. Memanfaatkan AI, SEEK juga memprediksi kapan seseorang menjadi kandidat kuat untuk suatu posisi dengan menunjukkan tanda "calon pelamar kuat", sehingga pencari kerja dapat membuat keputusan yang lebih tepat untuk melamar suatu posisi.
Sedangkan, GM Marketplace & AI Products SEEK, Grant Wright menjelaskan, potensi AI lebih dari sekadar efisiensi. Ia senang dapat memfasilitasi pencarian pekerjaan yang lebih sesuai antara perusahaan dan pencari kerja, dengan dukungan teknologi AI berkelas dunia yang canggih dari SEEK, kedua belah pihak dapat lebih mudah terhubung. AI dapat membantu memberikan keadilan dalam perekrutan. "Melalui AI, kami berkomitmen untuk meningkatkan inklusivitas dan menyamakan kesempatan bagi semua orang. Inisiatif seperti seekMAX memberdayakan individu untuk memetakan jalur karir mereka melalui platform Jobstreet by SEEK," katanya.
Setelah integrasi ini, SEEK sekarang dapat memanfaatkan kumpulan data yang lebih besar di seluruh Asia Pasifik, dengan memberdayakan algoritma AI-nya untuk memberikan kecocokan yang lebih tepat dan relevan antara perusahaan dan pencari kerja. Pada akhirnya, hal ini akan menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik dan mempercepat proses perekrutan di platform Jobstreet dan Jobsdb.
Melalui ketiga platform yang terintegrasi se-Asia Pasifik, SEEK sekarang dapat meningkatkan penggunaan wawasan berbasis data, pengujian produk, dan inovasi dengan cepat.
Di Indonesia, SEEK telah memperkenalkan fitur baru di platform Jobstreet - pencarian menggunakan bahasa sederhana. Inovasi ini memungkinkan pencari kerja untuk mengirimkan pertanyaan pekerjaan menggunakan frasa sederhana atau kalimat lengkap di platform, sehingga mereka tidak perlu hanya mengandalkan frasa kata kunci (misalnya "Analis bisnis"). Didukung oleh model bahasa besar (LLM), teknologi yang sama di balik ChatGPT, fitur ini memungkinkan pengalaman pencarian yang lebih organik dan menarik bagi para pencari kerja. (mas)