JAKARTA (IndoTelko) - Sejak 1 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023, Sony Indonesia telah menggelar kompetisi pembuatan film dalam kampanye "One Minute Film" yang dapat diikuti oleh seluruh pembuat film dan kreator konten pengguna kamera Sony di Indonesia.
Setelah melakukan penilaian terhadap seluruh film yang disertakan, Sony Indonesia dengan bangga mengumumkan pemenang dari kompetisi "One Minute Film" se-Indonesia dengan judul "Yok Shooting Yok" karya Table Two Film yang mendapatkan kamera Sony Cinema Line FX3 dan karya berjudul "The Endline" karya Faiz Fathurrohman yang mendapatkan kamera Sony Cinema Line FX30. Selain itu, Sony Indonesia juga memberikan penghargaan untuk 10 film terfavorit sebagai apresiasi atas tingginya antusiasme para pembuat film yang mengikuti kompetisi ini.
Sony bertujuan untuk mendorong semangat dari para pembuat film masa depan, serta menampilkan bakat dan kreativitas luar biasa mereka. Hal tersebut direalisasikan melalui kompetisi "One Minute Film" yang dirayakan sebagai seni pembuatan film dalam format satu menit yang direkam menggunakan kamera Sony di seluruh Indonesia.
Dikatakan President Director PT Sony Indonesia, Yoshiyuki Fujioka, film berdurasi satu menit dikategorikan sebagai film mikro yang menyiratkan tantangan kreatif dalam menyusun naskah dan mengemas cerita dalam durasi singkat. "Hadirnya kompetisi "One Minute Film" merupakan salah satu bentuk dukungan sekaligus tantangan dari Sony kepada para pelaku industri kreatif, khususnya pembuat film untuk menunjukkan bakat dan keahliannya menggunakan kamera Sony. Dengan diselenggarakannya kompetisi "One Minute Film", harapannya dapat mendorong semangat para filmmaker untuk menghasilkan karya yang luar biasa bersama Sony," jelasnya.
Kompetisi pembuatan "One Minute Film" telah dimulai sejak tanggal 1 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Sebanyak 318 karya film pendek yang dikirimkan oleh peserta telah menunjukkan tingginya semangat dan antusiasme para pembuat film di Indonesia. Semua karya film pendek tersebut dapat disaksikan di platform Youtube dengan pencarian judul "One Minute Film Competition by Sony Indonesia".
Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan dinilai oleh panelis juri yang berprofesi sebagai sinematografer atau sutradara film profesional yaitu, Bagoes Tresna, Fajar Bustomi, dan Upie Guava.
Film berjudul "Yok Shooting Yok" yang menjadi pemenang utama karya dari Table Two Films menceritakan tentang kisah perjalanan Danny, seorang sineas muda, dalam melewati berbagai fase di dunia perfilman untuk menggapai mimpinya menjadi seorang sutradara.
Sementara, "The Endline" yang menjadi pemenang runner-up karya Faiz Fathurrohman bercerita tentang seseorang yang hendak dilahirkan ke bumi dengan tujuan untuk merubah kondisi bumi yang telah dirusak oleh manusia.
Para pemenang utama dan runner-up kompetisi "One Minute Film" akan menerima hadiah berupa produk kamera Sony dengan total hingga Rp 95.000.000. Hal ini adalah salah satu upaya Sony dalam mendukung semangat para pemenang untuk terus berkarya dengan kamera Cinema Line FX3 dan FX30 yang dapat memenuhi kebutuhan produksi video, sehingga sangat cocok untuk pembuat film pemula maupun profesional. Sedangkan untuk pemenang Top 5 Most Favorite dan Top 10 Most Favorite akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai senilai total Rp 30.000.000.
BSM Entertainment yang menjadi Rental House mitra pada kompetisi ini juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada para pemenang dalam bentuk discount voucher untuk penyewaan alat-alat pendukung pembuatan film yang bernilai jutaan rupiah.
Sony akan selalu berupaya untuk mendukung para pembuat film dari Indonesia di semua tingkatan melalui kompetisi film. Selain kompetisi "One Minute Film", Sony juga memiliki "Sony Future Filmmaker Awards"; sebuah program penghargaan tahunan utama untuk film pendek yang ditujukan untuk mendukung dan mengangkat para pembuat film independen dan kreator dari seluruh dunia. Selain hadiah yang luar biasa, penghargaan ini juga memberikan kesempatan yang tak ternilai bagi para pembuat film yang berhasil dalam bentuk perjalanan ke Los Angeles dan Sony Pictures Studios yang bersejarah di Culver City, California, di mana mereka akan mendapatkan akses eksklusif kepada para ahli dan wawasan yang tak tertandingi tentang cara kerja industri ini. (mas)