JAKARTA (IndoTelko) - Proses bisnis dan layanan perusahaan-perusahaan dewasa ini semakin canggih, namun jumlah kasus pelanggaran data (data breach) dengan beragam modus, mulai dari malware, phishing, ransomware, social engineering, business e-mail compromise, hingga lainnya juga terus meningkat.
Berdasarkan data Statista, selama kuartal 4/2023 saja, jumlah pelanggaran data di seluruh dunia mencapai lebih dari 8 juta kasus. Dampak yang paling umum dari pelanggaran data adalah kerugian finansial atau gangguan bisnis. Sepanjang 2023, kerugian akibat pelanggaran data bisnis global tercatat mencapai sekitar US$4,45 juta.
Meski insiden pelanggaran data paling banyak dialami oleh organisasi administrasi publik dan lembaga keuangan, bukan berarti sektor-sektor lain terbebas dari ancaman. Perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia bahkan menjadi sasaran empuk para penjahat siber untuk melakukan aksi pelanggaran data.
Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology, Jip Ivan Sutanto, mengingatkan akan kasus pelanggaran data yang menimpa sebuah bank syariah terbesar di Indonesia hampir setahun lalu. "Itu menggambarkan bahwa bank besar pun tak bisa lepas dari ancaman pelanggaran data,” katanya.
Perusahaan-perusahaan di sektor telekomunikasi, transportasi, pariwisata, pendidikan, pertambangan, ritel, dan lainnya bisa saja menjadi korban pelanggaran data berikutnya. Oleh sebab itu, sebagai perusahaan yang fokus membantu automasi bisnis berbagai sektor, Multipolar Technology menawarkan beberapa solusi penangkalnya.
IBM QRadar Suite dan IBM QRadar EDR, misalnya, merupakan dua solusi yang ditawarkan oleh Multipolar Technology karena kemampuannya menghalau serangan keamanan siber sejak dini. QRadar Suite termasuk solusi keamanan siber modern yang bersifat extended detection response (XDR).
Solusi itu dapat digabungkan dengan solusi endpoint detection and response (EDR), security information and event management (SIEM), dan security orchestration and automation response (SOAR) menjadi satu alur kerja komprehensif. Dengan rangkaian solusi itu, ancaman pelanggaran data bisa dicegah karena gerak-geriknya terpantau melalui dashboard.
Sementara IBM QRadar EDR, menurut SIEM Product Manager Multipolar Technology Oky Yoewono, berperan melengkapi solusi IBM QRadar Suite. Teknologi AI dan NanoOS yang dimilikinya mampu mendeteksi dan meremediasi ancaman yang dikenal maupun tidak pada endpoint secara mudah, otomatis, real-time, dan tanpa diketahui oleh penyerang.
Sekarang ini pola kerja berubah. Karyawan acap kali bekerja dari mana saja (work from anywhere) alih-alih harus masuk ke kantor setiap hari. Cara baru itu menyenangkan, tetapi tanpa disadari juga berbuah ancaman. Sebab, tidak semua koneksi internet di luar kantor terproteksi dengan baik sehingga bisa jadi celah masuknya tindak pelanggaran data perusahaan.
Untuk menangkal adanya tindak kejahatan siber dari pola kerja baru itu, Multipolar Technology pun mengusung dua solusi lain, yakni Cisco Umbrella dan Cisco Secure Email Threat Defense. Umbrella penting digunakan oleh perusahaan di era digital karena mampu merekam siapa mengakses apa dan menghentikan sesegera mungkin jika terjadi serangan.
Umbrella bekerja dengan mengontrol trafik domain name server sehingga memudahkan tim teknologi informasi dalam mengatur akses internet dari setiap karyawan secara terpusat. Gary Adrian, Head Presales Network, Multipolar Technology mengatakan solusi itu secara komprehensif mengidentifikasi aktivitas mencurigakan dan berbahaya seperti Newly Seen Domain, Cryptomining Domain, dan DNS Tunneling.
Proses surat-menyurat melalui e-mail dalam praktik bekerja dari mana saja juga bisa menjadi ancaman. Itu menjadi tugas dari Cisco Secure Email Threat Defense. Solusi tersebut memberikan perlindungan dari pelanggaran data yang masuk melalui e-mail dengan cara mendeteksi, mencegah, memblokir, dan memulihkan secara end-to-end.
Sama seperti QRadar Suite dan QRadar EDR, solusi Umbrella dan Secure Email Threat Defense dapat memberikan peringatan (alerts) dan mereduksinya sedini mungkin jika terjadi ancaman. Yang menrik, solusi-solusi itu dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, atau kolaborasi keduanya alias hybrid cloud.
Untuk membantu perusahaan dalam mengantisipasi adanya fraud, solusi VisionAnalytics Modul Fraud Detection System mampu memberikan perlindungan keamanan transaksi bukan hanya dari sisi core business dan layanan channel, melainkan juga dari sisi user. Caranya antara lain dengan menganalisis kebiasaan, perangkat yang digunakan, dan jenis transaksi yang dilakukan. Solusi ini akan berperan membantu mengantisipasi kejahatan finansial yang semakin masif dengan memprediksi kemungkinan terjadinya penipuan secara real-time, melakukan pengawasan secara aktif terhadap setiap aktivitas transaksi yang dilakukan user, mengidentifikasi nasabah itu riil atau fiktif.
Itu hanya sedikit contoh solusi yang ditawarkan oleh Multipolar Technology untuk mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia terhindar dari kasus pelanggaran data. "Masih banyak solusi keamanan siber lain yang mungkin bisa dicoba. Kami siap membantu perusahaan-perusahaan jika ingin mengimplementasikannya,” ujar Jip Ivan. (mas)