JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan measurement dan analytics terkemuka Adjust, meluncurkan Laporan Tren Mobile App tahunan mereka yang berisi data aplikasi global dan tips pakar dari AppLovin, tentang tren dan pola khususnya personalisasi yang didukung oleh AI mendorong evolusi industri. Laporan tersebut menemukan bahwa terlepas dari penurunan yang terjadi sepanjang tahun 2022, jumlah instalasi aplikasi mobile di seluruh dunia meningkat 4% di kuartal keempat 2023. Hal ini menandakan bahwa potensi keuntungan signifikan melalui aplikasi mobile masih sangat kuat dan masih banyak peluang yang belum digali.
Menurut CEO Adjust, Simon “Bobby” Dussart, Mobile app marketing dan optimisasi campaign sebetulnya tidak terlalu kompleks. “Dengan mengintegrasikan predictive analytics ke dalam kegiatan marketing lintas perangkat dan lintas channel, maka mobile marketer dan developer dapat memanfaatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan cepat, cerdas terkait alokasi anggaran dan meningkatkan skala dengan percaya diri,” katanya.
Genre game hybrid casual menunjukkan bahwa integrasi strategis personalisasi ke dalam UX game dapat secara signifikan meningkatkan tingkat retensi dan pendapatan. Kategori aplikasi seperti e-commerce dan keuangan perlu mengadopsi pendekatan berbasis data dan AI untuk mengkustomisasi pengalaman saat menggunakan aplikasi.
Di kesempatan yang sama, VP of International Business Development - AppLovin, Daniel Tchernahovsky mengungkapkan, cara terbaik game developer meningkatkan retensi jangka panjang adalah dengan membuat game atau aplikasi yang seolah-olah didesain untuk para pemain. "AI turut membantu dengan mendukung developer dalam melakukan segmentasi pengguna dan kustomisasi perkembangan game agar tingkat kesulitan game tampak seolah-olah disesuaikan bagi pengguna tersebut," ujarnya.
Secara khusus, tingkat persetujuan App Tracking Transparency (ATT) meningkat secara perlahan saat komunikasi dan transparansi mengenai nilai tambah dari berbagi data telah meningkat. Di industri, tingkat persetujuan pengguna aplikasi meningkat dari 29% menjadi 32% pada tahun 2023. Aplikasi game memiliki tingkat persetujuan paling tinggi di dunia (39%). Di sisi lain, aplikasi fintech dan e-commerce mengalami kenaikan paling tinggi, yakni masing-masing sebesar 7 persen.
Tren Mobile App 2024 didasarkan pada campuran antara top 5000 aplikasi Adjust dan total dataset dari semua aplikasi yang dilacak oleh Adjust. Laporan ini menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh marketer dan developer untuk mengembangkan dan menjalankan strategi yang mengalahkan pesaing.
Kesimpulan tambahan dari laporan ini antara lain :
Pembayaran mobile diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 79% dari seluruh transaksi digital pada tahun 2025 dan pasar diperkirakan akan mencapai $607,9 miliar pada tahun 2030.
Pembayaran mobile mendorong pengadopsian aplikasi fintech dan aplikasi pembayaran setara dengan sepertiga dari seluruh sesi aplikasi fintech pada tahun 2023. Pendapatan aplikasi fintech meningkat 118% year-over-year, sementara jumlah instalasi dan jumlah sesi aplikasi meningkat sebesar 42% dan 24%.
APAC meraih kenaikan instalasi terbesar (48%) untuk aplikasi fintech dibandingkan dengan kawasan lain.
Belanja iklan mobile game ad spend akan mencapai $103 miliar di tahun 2024, dan $131 miliar di tahun 2025.
Jumlah instalasi aplikasi game kembali meningkat pada Q4 2023, naik sebesar 7% di tingkat global. Dari segi instalasi aplikasi game, action memiliki pangsa terbesar yakni 18%, diikuti oleh hiperkasual (14%), dan puzzle (14%).
Mcommerce meningkat pesat dan jumlah instalasi aplikasi belanja meningkat sebesar 56% dan jumlah instalasi aplikasi e-commerce global naik sebesar 43% pada tahun 2023.
Laporan ini juga membahas tentang channel baru seperti PC dan console akan menjadi masa depan bagi pengiklan.
Dikatakan VP of Demand, Non-Gaming - AppLovin, Andrey Kazakov, akuisisi pengguna bernilai tinggi berawal dari strategi akuisisi channel yang efektif. “Marketer perlu mengidentifikasi channel yang sesuai dengan audience dan target aplikasi mereka. Setelah itu, mereka perlu menentukan anggaran yang perlu dibelanjakan untuk mencapai skala tertentu (critical mass) dari eksperimen yang dapat meningkatkan efisiensi kinerja," ujarnya. (mas)