JAKARTA (IndoTelko) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kerugian sebesar Rp90,519 triliun sepanjang 2023 melesat 124% dibandingkan periode 2022 sebesar Rp40,2 triliun.
Perseroan meraih pendapatan bersih Rp14,7 triliun di 2023 naik 30% dibandingkan periode 2022 sebesar Rp11,3 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan GoTo telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services.
"Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel," katanya.
Perseroan akan mengoptimalisasi pemanfaatan modalnya sejalan dengan rencana alokasi modal yang baru disusun.
Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham Perseroan (share buyback) sebanyak-banyaknya US$200 juta, di mana implementasi dan realisasi atas rencana ini akan bergantung pada diperolehnya persetujuan dari regulator dan pemegang saham yang akan diajukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap rencana pembelian kembali tersebut dan mungkin melakukan perubahan atau penyesuaian apabila diperlukan. Informasi lebih detail atas rencana pembelian saham kembali tersebut akan disampaikan.
Sepanjang 2023, dari On-Demand Services perseroan meraih pendapatan bruto Rp2,6 triliun naik dibandingkan 2022 Rp1,1 triliun.
Sementara dari eCommerce pendapatan yang diraih Rp9,12 triliun naik dibandingkan 2022 Rp8,2 triliun. Di layanan Financial Technology pendapatan bruto yang diraih 2023 Rp1,8 triliun naik dibandingkan 2022 Rp1,6 triliun. Di logistik pendapatan bruto yang diraih Rp2,1 triliun turun dibandingkan 2022 sebesar Rp2,3 triliun.(wn)