JAKARTA (IndoTelko) - Riset dari penyedia survei online Jakpat pada Februari 2024 mengungkapkan 49% responden berencana mengalokasikan lebih banyak dana di bulan Ramadan dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan animo berbelanja ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk menggencarkan promosi. Salah satunya dengan menggunakan jasa influencer. Tak ketinggalan para influencer yang memiliki bisnis sendiri, menjadi semakin rajin mempromosikan bisnisnya.
Melihat fenomena ini, perusahaan riset digital Jangkara bekerjasama Jakpat menggelar Riset Digital Ramadan 2024 untuk melihat sejauh mana promosi produk/jasa yang dilakukan para influencer, serta bagaimana publik merespons hal tersebut.
Riset dilaksanakan dengan dua cara. Pertama, monitoring media sosial para influencer yang dipilih selama periode 12-31 Maret 2024. Instagram dipilih sebagai platform yang dimonitor.
Sementara influencer yang menjadi objek monitor adalah 50 akun Instagram di Indonesia dengan jumlah pengikut terbanyak.
Monitoring yang dilakukan meliputi unggahan promosi di story, image feed, dan video feed. Kedua, survei online pada 15-19 Maret 2024 yang melibatkan 1180 responden dari usia 16-45 tahun dan tersebar di seluruh Indonesia. Kombinasi dua metodologi ini diharapkan bisa membuat hasil riset menjadi lebih komprehensif.
Paling Populer
Survei online mengungkap, pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (Raffi-Gigi) menjadi influencer terpopuler dengan 77% responden yang mengenalinya.
"Raffi-Gigi juga memiliki jumlah pengikut terbanyak di Instagram dengan 75,4 juta pengikut," ujar Manajer Riset Jangkara Data Lab Heditia Damanik, Jumat (5/4).
Popularitas Raffi-Gigi diikuti Prilly Latuconsina dengan 65% responden (55,8 juta pengikut), Baim Wong dengan 64% responden (18,5 juta pengikut), Raditya Dika dengan 62% responden (22,8 juta pengikut), dan Agnez Mo dengan 62% responden (32 juta pengikut). Sementara, 2% responden mengaku tidak ada yang mengenali 50 influencer tersebut.
Sejalan dengan itu, berdasarkan monitoring di Instagram, Raffi-Gigi juga tercatat menjadi influencer yang paling aktif mempromosikan produk selama Ramadan. Pasangan suami istri ini mencatat 419 unggahan promosi (story,image feed dan video feed) Instagram yang isinya berupa promosi produk. Disusul oleh Ivan Gunawan (379 promosi), Citra Kirana (277 promosi), dan Ria Ricis (260 promosi).
Secara total, ada 4.151 unggahan top 50 influencer yang mempromosikan produk di Instagram dengan rincian 3.631 story, 323 video feed, dan 197 image feed.
Produk Sendiri
Seperti disinggung sebelumnya, beberapa influencer juga pemilik bisnis. Dari monitoring di Instagram terungkap bahwa para influencer juga gencar mempromosikan produk mereka sendiri selama Ramadan. Dari total semua 4.151 unggahan promosi, 49,6% di antaranya adalah promosi produk mereka sendiri. Sedangkan 50,4% adalah endorsement produk pihak lain.
Ivan Gunawan tercatat sebagai influencer yang paling banyak mempromosikan produknya dengan 221 unggahan. Lalu, Ria Ricis menjadi influencer yang paling banyak mempromosikan barang milik orang lain dengan 259 unggahan.
"Berimbangnya angka unggahan produk milik influencer dengan milik jenama atau orang lain mengungkap bahwa brand tidak hanya memperebutkan pasar dengan kompetitornya tapi dengan para influencer itu sendiri," papar Heditia.
Produk Fashion
Kombinasi monitoring Instagram serta survei online mengungkap bahwa produk fashion, kecantikan, dan kuliner menjadi kategori produk yang paling sering dipromosikan.
Survei online mengungkap, responden menyebut ada kecenderungan jenis-jenis produk tertentu yang biasanya dipromosikan influencer.
Sebanyak 81% responden menyebut produk kecantikan seperti skincare, body care, parfum, dan make up menjadi produk yang paling banyak dipromosikan.
Diikuti 73% responden yang menyebut produk fashion, dan 71% responden yang menyebut produk kuliner. Ketiga jenis produk ini mendominasi top of mind responden saat ditanyai jenis produk apa yang paling banyak dipromosikan influencer.
Sementara, hasil monitoring Instagram mencatat produk fashion menjadi kategori produk yang banyak dipromosikan sebanyak 34% dari keseluruhan unggahan dengan promosi terbanyak terkait pakaian muslim (813 promosi). Kedua, produk kuliner dengan 25% dengan unggahan terbanyak terkait produk makanan (516 promosi). Ketiga, produk kecantikan sebanyak 19% dengan unggahan terbanyak terkait produk skincare (394 promosi).
Produk/brand yang paling sering dipromosikan adalah Chante (produk fashion milik Citra Kirana), Lu’miere (produk kuliner milik Ashanti dan keluarga), dan Onsfit (produk kesehatan milik Ruben Onsu).
Lebih Menarik
Survei mengungkap 87% responden setuju dan sangat setuju jika promosi oleh influencer bisa membuat produk lebih dikenal oleh masyarakat. Lalu, sebanyak 72% responden setuju dan sangat setuju jika promosi produk melalui influencer di media sosial lebih menarik daripada iklan di media massa.
Sedangkan, 63% responden setuju dan sangat setuju jika influencer dapat menambah kepercayaan responden terhadap kualitas produk yang dipromosikan. "Responden berasumsi produk yang ditawarkan oleh influencer adalah produk yang berkualitas karena reputasi mereka juga dipertaruhkan dalam mempromosikan produk tersebut," terangnya.
Survei juga mengungkap promosi oleh influencer diketahui bisa memengaruhi preferensi pembelian responden terhadap suatu produk. Sebanyak 63% responden mengaku pernah mengubah produk pembelian dari produk yang biasa dibeli ke produk yang dipromosikan karena terpengaruh influencer. Pembawaan dan nama besar influencer dianggap mampu menjadi daya dorong untuk membeli sebuah produk.
Responden juga melihat cara atau gaya penyampaian influencer dalam mempromosikan produk. Sebanyak 47% responden setuju, gaya pembawaan influencer sangat berpengaruh dalam keberhasilan mempromosikan sebuah produk.
Sebanyak 65 persen responden mengaku tertarik membeli produk yang dipromosikan influencer tersebut selama Ramadan ini. "Produk fashion, kecantikan, dan kuliner adalah kategori yang paling diminati responden," terangnya.
Meski pengaruh influencer cukup signifikan, faktor pendorong utama yang meyakinkan konsumen membeli produk yang dipromosikan masih ditentukan oleh familiaritas produk di lingkungan responden.
Survei mengungkap, dari 767 responden yang tertarik membeli produk yang dipromosikan influencer, 57% dari total responden menyebut alasan tertarik membeli produk karena produk yang dipromosikan sudah pernah dipakai orang-orang di sekitarnya. Lalu, 49% responden menyebut alasan pembelian karena influencer memiliki pembawaan yang menarik dalam mempromosikan produk.
Melihat hasil survei Jakpat dan Jangkara, bisa disimpulkan penggunaan influencer yang mempromosikan produk via media sosial cukup efektif dalam mengenalkan sebuah produk ke masyarakat. Ke depan, dengan dinamika pemasaran yang selalu berubah, peran influencer masih akan cukup dominan mengingat reputasi mereka sebagai salah satu dasar pembelian produk oleh masyarakat.
Di sisi lain, fenomena kemunculan brand milik para influencer juga ikut menambah kompetitor di industri. Oleh karenanya, bila ingin menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produk, para brand-owner harus bisa memilih dengan baik influencer yang akan diajak kerjasama untuk promosi. "Sebaiknya mempertimbangkan menggunakan influencer yang tidak berkecimpung di satu kotak industri yang sama," tutupnya.(ak)