JAKARTA (IndoTelko)- Populix meluncurkan laporan yang bertajuk "Insights into Indonesia’s Eid Al-Fitr Homecoming and Social Activities".
Berdasarkan laporan Populix, lebih dari 50% responden memulai persiapan untuk Hari Raya Idul Fitri selama minggu ketiga dan keempat Ramadan, menekankan pendekatan proaktif untuk memastikan semua persiapan yang diperlukan telah dilakukan jauh sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Muslim di Indonesia memiliki tradisi sendiri dalam melaksanakan kegiatan selama bulan Ramadan, salah satunya adalah perjalanan mudik Lebaran. Pada laporan kami terlihat lebih dari 60% responden akan melakukan perjalanan mudik Lebaran, dengan mayoritas destinasi terdapat di provinsi Jawa. Selain mudik Lebaran, kegiatan sosial juga muncul sebagai kebiasaan baru yang dilakukan masyarakat di Indonesia, seperti bagi-bagi takjil di jalan hingga menyalurkan sedekah melalui badan amal resmi. Masyarakat bahkan melibatkan keluarga dalam upaya sosial ini, sehingga dapat memperkuat hubungan antar anggota keluarga, sekaligus memupuk solidaritas persatuan dan tanggung jawab bersama dalam keluarga," ungkap CEO & Co-Founder Populix Timothy Astandu.
Sebanyak 62% umat Muslim berencana untuk pulang kampung selama liburan Idul Fitri. Terdapat dua alasan utama untuk melakukan mudik ini yaitu kegiatan rutin tahunan (56%) dan juga rindu dengan kampung halaman (52%). Di sisi lain, beberapa orang memilih untuk tidak melakukan pulang kampung (38%) karena tidak memiliki keluarga di kampung halaman mereka.
Terlihat bahwa ada kecenderungan dalam pola perjalanan saat orang pulang ke kampung halaman dan kembali ke kota selama liburan Idul Fitri. Menurut data Populix tiga hingga tujuh hari sebelum lebaran menjadi puncak arus mudik, sedangkan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada hari ketiga dan ketujuh setelah lebaran. Selain itu, hal utama yang dipersiapkan untuk pulang kampung antara lain Tunjangan Hari Raya (THR) untuk keluarga di kampung (70%), membeli barang (58%) atau hadiah untuk keluarga, dan juga membeli kue Lebaran (50%).
Meskipun, mayoritas masyarakat (70%) juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kemacetan lalu lintas saat "mudik", mayoritas tetap memilih untuk melakukan mudik dengan keluarga mereka, yang menunjukkan pentingnya hubungan keluarga dan kebersamaan selama momen Lebaran ini.
Sebanyak 72% responden lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi demi mendapatkan kenyamanan dan fleksibilitas, sementara sisanya memilih transportasi umum dan membeli tiket pulang-pergi.
Aktivitas Sosial
Sebagian besar umat Muslim aktif berpartisipasi dalam acara sosial sepanjang bulan Ramadan, dengan praktik membagikan takjil gratis semakin menjamur. Banyak yang mengalokasikan anggaran hingga IDR 1 juta untuk mendukung kegiatan sosial ini, yang memperlihatkan semangat kebaikan dan persatuan selama bulan suci ini. Mayoritas responden cenderung terlibat dalam aktivitas sosial di tiga lokasi utama, yaitu di sekitar masjid terdekat (49%), langsung turun ke jalan-jalan (48%), dan di lingkungan rumah (48%).
Sebanyak 29% responden juga menunjukkan preferensi mereka untuk menyalurkan kebaikan dengan memberikan sumbangan melalui organisasi-organisasi yang kredibel. Tiga pilihan organisasi teratas yang dipilih masyarakat adalah Baznas, Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat.
Kegiatan sosial ini juga bukan hanya menjadi komitmen pribadi, tetapi masyarakat mengungkapkan keinginan untuk melibatkan keluarga mereka. Sekitar 70% responden cenderung mengajak keluarga mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara langsung pada saat berkumpul bersama. Metode lain yang digunakan untuk mengajak keterlibatan keluarga adalah melalui broadcast message di group aplikasi perpesanan singkat (45%), posting di media sosial (39%), dan membuka kesempatan donasi melalui media sosial (28%).(ak)