Hana Bank tingkatkan batas channeling dengan Kredivo

JAKARTA (IndoTelko) PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) mengumumkan penambahan limit fasilitas channeling dengan limit kredit sebesar Rp700 miliar kepada Kredivo, pionir penyedia layanan Paylater yang memiliki lisensi multifinance, dan perusahaan seinduknya, KrediFazz, fintech P2P lending terkemuka di Indonesia.

Penyaluran fasilitas channeling kali ini merupakan kerja sama lanjutan setelah Hana Bank pertama kali menyalurkan channeling kepada Kredivo dengan limit kredit sebesar Rp300 miliar pada tahun 2022 silam. Peningkatan limit channeling ini mencerminkan komitmen dari kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam memperluas akses kredit yang mudah dan inklusif kepada masyarakat, terutama di kota-kota tier-2 dan tier-3.

"Sejak penyaluran pertama, kami telah melihat Kredivo memiliki prospek bisnis serta fundamental yang kuat dalam memberikan akses kredit yang fleksibel dan aman untuk masyarakat di Indonesia. Berkaca dari hal tersebut, kami memutuskan untuk kembali menyalurkan fasilitas channeling tahap kedua. Langkah ini sebagai bagian dari strategi kami dalam memperluas inklusi keuangan khususnya bagi masyarakat yang sulit dijangkau oleh produk kredit perbankan dan berorientasi pada kebutuhan nasabah," kata Presiden Direktur Hana Bank, Jong Jin Park.

Di tengah tantangan kondisi ekonomi dan pasar yang sangat menantang, perlu diapresiasi bahwa pertumbuhan aset Hana Bank ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp35,20 triliun pada kuartal I-2024 year-on-year (yoy) atau naik 12,82% dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp31,20 triliun. Kualitas penyaluran kredit Hana Bank yang positif juga ditunjukkan dari penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yaitu 0,75% per Maret 2024, yang mana masih di bawah rata-rata industri.

Co-Founder dan Presiden Direktur Kredivo Indonesia Umang Rustagi mengungkapkan fasilitas channeling akan dioptimalkan untuk memperluas jangkauan Kredivo, terutama yang berada di kota-kota tier-2 dan tier-3 serta memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat.

"Kolaborasi ini juga diharapkan dapat membantu kami dalam mencapai visi besar Kredivo untuk melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan," katanya.

Prospek industri Paylater masih dianggap menjanjikan seiring tingkat adopsi masyarakat yang konsisten meningkat. Hal ini tercermin pada paparan Otoritas Jasa Keuangan yang menyatakan outstanding piutang pembiayaan Paylater per Maret 2024 tercatat berjumlah Rp6,13 triliun atau meningkat sebesar 23,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kredivo terus berinovasi untuk menghadirkan fitur layanan Paylater yang relevan dengan kebutuhan masyarakat seperti tenor 24 bulan dan limit hingga 50 juta.(ak)