JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus mampu memanfaatkan kehadiran Starlink untuk menekan anggarannya dalam menyediakan akses internet bagi daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T).
Menurut Anggota Komisi I DPR RI Rizki Natakusumah dampak hadirnya Starlink bisa saja dapat menekan anggaran Kominfo. Pasalnya, anggaran Kementrian tersebut diprediksi akan turun hingga 50% dari anggaran tahun 2024 yang disebabkan adanya utang besar yang jatuh tempo di 2025.
"Contohnya peluncuran Satelit Satria 1 dengan visi dari Starlink ini banyak yang overlaps sebenernya memberikan fast internet kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau," jelasnya.
Dia menyambut baik hadirnya penyedia jasa internet Starlink yang masuk ke Indonesia. Meski demikian, ia menekankan agar prinsip keadilan harus tetap ditegakkan, khususnya bagi provider internet lokal.
"Kita juga welcome kalau ada investasi yang masuk ke negara kita untuk memberikan akses internet yang cepat dan juga bisa dijangkau harganya oleh masyarakat kita," ujar Rizki.
Sementara itu, Kementrian Investasi mengungkapkan layanan jasa internet Starlink menanamkan modalnya di Indonesia, sebesar Rp30 miliar dengan hanya memiliki tiga orang karyawan.
Data tersebut didapat dari sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk, saat Starlink mengurus perizinan Nomor Induk Berusaha (NIB).(ak)