JAKARTA (IndoTelko) - Menanggapi kebutuhan keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam mencari pekerjaan, mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina menginisiasi penyelenggaraan Workshop Sehari untuk anak muda dalam meningkatkan kapasitas dalam mencari pekerjaan
Mengusung tema "Penguatan SDM: Peningkatan Kapasitas Anak Muda Wilayah Komplek Marinir RW 06 dalam Mencari Pekerjaan," Workshop ini diharapkan menjadi salah satu panduan kecil bagi generasi muda untuk memperoleh keterampilan dan kemampuan yang memadai guna bersaing dan meraih peluang kerja di era digital.
Keterampilan dan kemampuan di era digital saat ini masih menjadi tantangan. Dalam hal mencari pekerjaan, mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina telah melakukan pemetaan sosial yang menunjukkan adanya kebutuhan untuk melakukan penguatan SDM dan peningkatan kapasitas anak muda di kawasan ini dalam mencari pekerjaan.
Para peserta merupakan remaja produktif berusia 18 hingga 28 tahun, yang terdiri dari fresh graduate yang baru lulus kuliah, lulusan SMA dan SMK, atau angkatan terakhir yang duduk di bangku SMA, serta mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.
Di sesi pertama, peserta dibekali dengan pengetahuan terkait tips dan trik membuat CV yang ATS friendly, yaitu format CV yang dapat disortir melalui software atau aplikasi Applicant Tracking System (ATS). ATS adalah software yang digunakan perusahaan untuk membantu proses penyaringan atau seleksi calon karyawan.
Selanjutnya, peserta dibekali dengan praktik pembuatan CV yang ATS friendly. Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan sesi tentang cara melakukan proses wawancara dengan percaya diri agar lolos ke tahap berikutnya.
Pelatihan ini tidak hanya mencakup cara membuat CV yang ATS friendly dan melakukan wawancara dengan lebih percaya diri, tetapi juga melatih peserta dalam mengakses platform digital pencarian pekerjaan seperti LinkedIn, JobStreet, dan platform relevan lainnya.
Keterampilan desain dengan Canva serta penggunaan asisten kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dari OpenAI, Copilot AI dari Microsoft, dan Gemini AI dari Google menjadi fokus utama dalam Workshop ini.
ChatGPT telah diintegrasikan dengan produk iOS 18 untuk iPhone, iPad, dan Mac. Asisten AI Siri dalam sistem operasi perangkat ini telah terhubung dengan ChatGPT, meningkatkan kemampuannya secara signifikan. Selain itu, ChatGPT juga telah diperbarui ke versi yang lebih canggih, yakni ChatGPT-4.
Canva, sebagai aplikasi desain gratis, kini banyak digunakan untuk membuat desain dengan mudah. Peserta juga mempelajari cara membuat desain dalam berbagai format dan resolusi yang diperlukan untuk berbagai desain.
Acara ini juga bekerja sama dengan Kelompok PKK dan Posyandu Setempat untuk meluncurkan Pos Pelayanan Kesehatan Remaja (POS MAJA).
POS MAJA diresmikan secara langsung oleh Ibu Mulyati, Sekretaris Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Pancoran Mas Depok, serta oleh Ketua Lingkungan RW 06 Komplek Marinir Rangkapan Jaya Baru (RJB) Pancoran Mas Depok.
Workshop Penguatan SDM Peningkatan Kapasitas Anak Muda terselenggara berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, terutama Ketua Lingkungan RW 06 Komplek Marinir RJB, Karang Taruna RW 06, Kelompok PKK RW 06, Posyandu RW 06, DKM Masjid Al Ihya dan Kelurahan Rangkapan Jaya Baru. Acara ini juga didukung oleh Datascrip/Canon dan Hankook.
Jelia salah satu peserta Workhsop mengungkapkan bahwa ia cukup banyak terbantu khususnya pada materi mengenai CV dan interview.
"Karena kan sekarang saya sedang proses membuat CV jadi memang saya butuh masukan apa saja. Itu sangat relate dengan saya buat CV ATS. Banyak ilmu yang sangat berkesan yang saya dapatkan dan interview sangat membantu juga karena diberikan informasi bagaimana cara menjawab pertanyaan jebakan. Nggak sia-sia saya datang ke sini," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Lilis Nabila peserta lainnya mengatakan bahwa ia sempat bingung dan ragu ikut Workshop karena sebelumnya ia juga sudah bikin CV dan melamar tapi ia merasa bisa mendapatkan evaluasi.
"Ternyata ada yang bisa ditambahin dari CV yang aku buat. Aku paling suka tips interview. Interview itu biasanya bahasa Indonesia dan gimana nanti bahasa Inggris dari materi Workshop kita bisa dapat masukan. Kalau buat materi selanjutnya sepert kayak psikotes bisa diadakan," ungkapnya.
Ageng Wuri Rezeki Afandiah selaku Ketua Pelaksana sekaligus Mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina menyampaikan bahwa sebelum menggelar Workshop Penguatan SDM Peningkatan Kapasitas Anak Muda di Komplek Marinir RW 06 dalam mencari pekerjaan pihaknya dengan 12 mahasiswa dalam tim telah melakukan pemetaan sosial untuk mendapatkan gambaran masalah sosial yang dihadapi masyarakat setempat.
"Dengan pemetaan sosial kami berharap dapat memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Komplek Marinir RW 06 sehingga program yang disusun dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat," ujarnya.
"Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat CV yang ATS Friendly sehingga dapat dipanggil interview dan memenuhi syarat dari pencari kerja atau HRD perusahaan. Tips dan trik dalam melamar pekerjaan menggunakan platform kerja juga dibutuhkan karena pemahaman penggunaan pencari kerja digital menjadi penting. Strategi sukses dalam dunia kerja yang menjadi krusial juga ada pada cara komunikasi yang efektif terutama saat proses interview, bagaimana membranding diri, memperkenalkan diri dan menggunakan komunikasi bahasa yang lancar," tuturnya.
"Penggunaan AI yang kini melekat dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi alat yang dapat membantu generasi sekarang dalam hal mendapatkan ide untuk membuat CV, draf perkenalan diri sebagai pegangan catatan saat proses interview, dan masih banyak lagi. Penggunaan AI seperti ChatGPT, Copilot, dan Gemini bisa menjadi acuan dasar untuk mencari ide saja dan jangan dijadikan patokan secara menyeluruh. Wawasan organik masih dibutuhkan sehingga hasil juga bisa menyesuaikan konteks," jelasnya.
"Pelatihan ini menjadi fokus bahasan kami mengingat mayoritas warga di RW 06 merupakan orang tuan yang sudah sepuh dan memiliki anak-anak sudah remaja dan lulus kuliah sehingga pelatihan ini menjadi usaha untuk menjadikan anak muda lebih mandiri sekaligus dapat secara tidak langsung menurunkan penetrasi angka pengangguran meskipun belum secara masif. Pelatihan ini menjadi langkah awal dan harapannya akan berkelanjutan dengan melihat tren mencari kerja yang ada," tambahnya. (Tep)