APJII akan bentuk satgas khusus ruang siber Indonesia

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menggelar acara Diskusi Publik terkait Insiden Keamanan Siber Pusat Data Nasional yang baru-baru ini terjadi dan menjadi perhatian masyarakat Indonesia.

Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber terkait yang kompeten, dan akan memberikan penjelasan serta pandangan terbuka kepada masyarakat terkait insiden keamanan siber Pusat Data Nasional, serta langkah-langkah yang diambil dalam penanganan ancaman serangan siber yang terjadi.

Untuk membahas terkait dengan insiden tersebut, APJII mengundang beberapa narasumber terkait diantaranya Dr. Ir. Ismail, M.T. selaku PLT Dirjen APTIKA KEMKOMINFO, Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi selaku Mantan Deputi V Bidang Analisa Data Strategis Presiden, Kantor Staf Kepresidenan / Pendorong Berdirinya BSSN, Antonius Ginting selaku pengamat / Praktisi Intelijen dan Siber, Muhammad Arif selaku Ketua Umum APJII, serta Hussein Abri Dongoran selaku Redaktur Majalah Tempo.

Menurut Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu terjadi insiden keamanan siber Pusat Data Nasional yang menjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, yang sangat perlu menjadi perhatian kita semua. "APJII sebagai komunitas ekosistem siber terbesar di Indonesia melihat bahwa hal ini membutuhkan solusi yang komprehensif dan langkah-langkah antisipatif serangan siber, sehingga insiden serupa dapat kita hindari,” katanya.

Sebagai ekosistem siber terbesar di Indonesia, APJII yang beranggotakan 1087 penggiat industri Internet Indonesia, mengajak para narasumber untuk membahas secara mendalam mengenai perkembangan dunia siber saat ini dan kaitannya dengan insiden yang baru-baru ini terjadi, termasuk langkah konkrit apa yang telah diambil oleh Kemkominfo dalam proses pemulihan pasca insiden.

Dalam diskusi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengetahui lebih jelas mengenai kematangan infrastruktur Pusat Data Nasional Kemkominfo dalam mengantisipasi serangan siber nasional, sekaligus menjadi momen penting yang dapat membangun sinergi antara semua pihak terkait termasuk Kemkominfo, APJII beserta pihak terkait lainnya dalam proses pemulihan insiden tersebut.

“Disini kita tidak dalam proses mencari siapa yang salah dan benar, tapi APJII ingin mencari dan mengajak teman-teman yang memiliki knowledge lebih dalam hal ini, dan mengajak untuk bersama-sama memformulasikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ini sekaligus mendukung pemerintah membuat rumusan atau perencanaan yang matang, supaya insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang,” tambah Arif.

Ia pun menyampaikan bahwa APJII akan segera membentuk Satgas Khusus Ruang Siber Indonesia yang bertujuan menjadi kontributor dan akselerator utama terciptanya Ruang Siber Indonesia yang optimal. Satgasus ini akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder Ruang Siber Indonesia baik pemerintah maupun swasta. (mas)