Amankan motor listrik dengan Igloo

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan insurtech regional Igloo, berupaya mendukung transisi kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan asuransi kerugian total bagi pemilik sepeda motor listrik. Produk ini diluncurkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen untuk lebih memanfaatkan kendaraan listrik khususnya roda dua, sehingga Indonesia dapat mengembangkan industri EV di dalam negeri. Produk ini dapat didapatkan dari situs Igloo.co.id, dengan harga yang dimulai dari Rp105.000 per tahun dan disediakan oleh Zurich Insurance.

Hal ini sejalan dengan ambisi Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik atau “Detroit Asia Tenggara” yang ditegaskan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada KTT G7 di Hiroshima. Hal ini didorong oleh cadangan nikel yang melimpah dan iklim investasi di negara ini. Salah satu strateginya adalah dengan menjadi pusat produksi kendaraan listrik adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi domestik dan ekspor, mengingat saat ini terdapat industri otomotif yang sehat di Indonesia.

Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia menyatakan terdapat total minat pemanfaatan insentif motor listrik sebanyak 25.012 unit pada kuartal-I 2024, meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mencapai 11.532 unit pada 2023. Peningkatan penjualan kendaraan listrik menunjukkan optimisme pelanggan industri dan ritel terhadap motor listrik sebagai pilihan mobilitas mereka.

Dikatakan Country Manager Igloo Indonesia, Henry Mixson, seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan listrik, serta perkembangan teknologi yang memungkinkan efisiensi dan ketersediaan stasiun pengisian daya, ia percaya bahwa permintaan kendaraan listrik, khususnya motor listrik juga akan meningkat secara signifikan.

"Oleh karena itu, Igloo meluncurkan asuransi motor listrik untuk memberikan ketenangan dan kepercayaan diri bagi para pelanggan kami. Kami berharap produk ini juga dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuan keberlanjutan untuk Indonesia," katanya.

Untuk konsumen yang tengah bimbang mempertimbangkan untuk membeli kendaraan berbahan bakar fosil atau bertenaga listrik, berikut merupakan beberapa poin yang dapat menjadi pertimbangan bagi para konsumen baik pro maupun kontra :

Pro

1. Biaya operasional dan perawatan yang relatif lebih rendah

Biaya operasional, perawatan, dan penggantian suku cadang kendaraan listrik relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Mekanisme kendaraan listrik yang lebih sederhana mampu menekan biaya operasional dan perawatan hingga sekitar 25 persen dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin.

2. Perangkat bergerak pada kendaraan listrik lebih sedikit dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil

Perangkat bergerak pada kendaraan listrik hanyalah motor listrik, roda, serta kaki-kaki kendaraan. Sementara itu, pada kendaraan bertenaga bahan bakar, komponen yang bergerak jauh lebih banyak, yang membuat semakin tinggi pula risiko dan biaya akibat perbaikan atau penggantian perangkat secara berkala.

3. Kendaraan listrik lebih ramah lingkungan

Selain meminimalisir biaya perawatan dan biaya operasional, kendaraan listrik juga lebih ramah lingkungan, karena minimnya emisi karbon yang dihasilkan.

Kontra

1. Baterai kendaraan listrik relatif mahal

Jika harus diganti, harga baterai kendaraan listrik dapat mencapai sekitar 30 hingga 50 persen dari harga kendaraan baru. Tingginya harga baterai disebabkan oleh dua faktor, yaitu biaya produksi serta bahan baku yang mahal, serta keperluan baterai yang masih harus diimpor dari luar negeri. Namun demikian, diyakini bahwa seiring dengan perkembangan teknologi, harga baterai juga akan terus menurun.

2. Sulit menjual kendaraan listrik bekas

Harga kendaraan listrik cenderung semakin turun di pasar kendaraan bekas karena permintaan pasar yang terbatas. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang masih sedikit dan cenderung kurang populer di masyarakat. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bagi kendaraan listrik menjadi modular, yang berarti pemilik dapat memperbarui kendaraan listrik mereka cukup dengan membeli suku cadang yang diperlukan saja, tanpa harus membeli kendaraan baru.

Tidak seperti pembelian kendaraan bermotor biasa, showroom biasanya tidak menyertakan produk asuransi pada pembelian kendaraan listrik. Oleh karena itu, pemilik harus membekali diri dengan perlindungan finansial kendaraan berupa asuransi. Asuransi kendaraan listrik tidak hanya memberikan perlindungan menyeluruh terhadap kendaraan, melainkan juga terhadap risiko-risiko terkait, seperti kerusakan akibat bencana alam, kecelakaan diri untuk pengemudi atau penumpang, hingga tanggung jawab hukum pihak ketiga yang timbul dari pengisi daya mobil listrik, kecelakaan yang diakibatkan oleh risiko sengatan listrik, kerusakan fasilitas pengisian daya pribadi, kehilangan kabel pengisi daya mobil listrik, hingga biaya dekontaminasi limbah baterai.

"Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di Indonesia, Igloo terus berinovasi untuk selalu memberikan produk asuransi mikro terbaik. Penting bagi pemilik kendaraan untuk melindungi diri dari risiko finansial yang mungkin terjadi,” jelas Henry. (mas)