JAKARTA (IndoTelko) - Apdomme mengumumkan hasil Survei Konsumen Global Tahunan ke-4 tentang Keamanan Aplikasi Seluler di konferensi OWASP Global AppSec .
Survei tersebut mengungkap bahwa pengguna akhir perangkat seluler sangat menyadari akan meningkatnya ancaman keamanan, penipuan, dan privasi saat mereka menggunakan aplikasi seluler dan menuntut agar brand dan perusahaan seluler untuk bergerak memberikan pertahanan nyata pada ancaman-ancaman tersebut.
Untuk membuat survey tahun 2024 tersebut, Appdome bermitra dengan Open Web Application Security Project (OWASP) dan menyertakan pertanyaan dalam survey tersebut yang mengukur keselarasan konsumen dengan standar OWASP Mobile Application Security (MAS) serta dengan standar anti penipuan dan tujuan siber lainnya. Suara konsumen global sudah jelas bahwa mereka tidak hanya menuntut perlindungan yang termasuk dalam standar OWASP MAS, namun data dari survey tersebut mengungkapkan tantangan bagi seluruh industri seluler untuk meningkatkan perlindungan aplikasi seluler yang canggih, secara global.
Menurut Direktur Eksekutif OWASP, Andrew Van Der Stock, ia sangat bersemangat untuk menghadirkan suara konsumen ke dalam standar keamanan seluler OWASP.
"Tujuan kami adalah untuk memungkinkan tim keamanan dan pengembangan aplikasi seluler terus memperbarui perlindungan aplikasi seluler mereka dengan tuntutan industri. Mengetahui perlindungan apa yang diharapkan oleh pengguna akhir global ketika mereka menggunakan aplikasi seluler dalam kehidupan dan pekerjaan mendukung upaya kami untuk memastikan perlindungan aplikasi seluler yang kuat untuk semua orang," jelasnya.
Data survei tahun 2024 menambah 120.000 lebih suara konsumen yang dikumpulkan dari 12 negara selama empat tahun terakhir, menjadikan Appdome Global Consumer Survey sebagai kumpulan data konsumen terbesar mengenai keamanan aplikasi seluler, privasi, anti-penipuan, dan vektor serangan lainnya. Aplikasi seluler telah menjadi pusat perhatian dalam kehidupan sehari-hari konsumen. Perlindungan aplikasi seluler yang terdiri dari keamanan aplikasi seluler, pertahanan malware, pencegahan penipuan, dan privasi kini menjadi hal yang penting dalam cara konsumen memilih dan menggunakan aplikasi seluler, dan juga penting dalam menentukan pilihan mereka untuk tetap menggunakan dan mempromosikan suatu brand.
Sementara, salah satu pencipta dan CEO Appdome, Tom Tovar mengatakan, para profesional di bidang siber bekerja tanpa kenal lelah untuk menjaga aplikasi, jaringan, transaksi, dan pengguna agar tetap aman sementara teknologi Kecerdasan Buatan (AI; Artificial Intelligence) dan serangan lainnya meningkat.
"Konsumen global terus bergerak maju dalam mengakui pentingnya upaya ini dan jelas bahwa mereka sangat mendukung perluasan mandat dunia maya, anti-penipuan, anti-malware, anti-bot, dan standar OWASP yang lebih tinggi, dalam aplikasi seluler brand dan perusahaan di mana pun," jelasnya.
Beberapa tren peningkatan terungkap dalam data tahun 2024, termasuk penggunaan aplikasi seluler oleh konsumen, kesadaran mereka terhadap vektor serangan seluler, meningkatnya ekspektasi akan perlindungan dalam aplikasi, dan kesediaan konsumen untuk menjadi pendukung brand jika dilindungi.
Berikut beberapa ekspektasi pengguna dunia maya terhadap aplikasi seluler yang mencapai angka tertinggi dalam Survei tahun 2024 :
1. Seluler vs. Web
Sebanyak 55.3% konsumen global tingkat tertinggi yang pernah ada mengatakan mereka lebih menggunakan aplikasi seluler daripada web, mengerdilkan preferensi untuk online/web sebesar 22,5%. Selain itu, sebesar 63,4% — tingkat tertinggi yang pernah ada — mengatakan bahwa mereka menggunakan lebih dari 6 aplikasi seluler setiap minggunya.
2. Perlindungan Total
Sebanyak 99.5% konsumen global tingkat tertinggi yang pernah ada- menuntut perlindungan total dalam aplikasi seluler termasuk data aplikasi seluler, integritas akun, login, penyimpanan data, data dalam perjalanan, perlindungan dari malware dan penipuan.
3. Rekayasa Sosial
Sebanyak 70.6% konsumen global —tertinggi yang pernah ada— pernah atau mengenal seseorang yang pernah manjadi korban rekayasa sosial atau serangan penipuan.
4. Pencegahan Penipuan
Sebesar 83.5% konsumen global — tertinggi yang pernah ada—menuntut brand untuk secara proaktif mencegah terjadinya penipuan seluler daripada mengganti biaya yang mereka keluarkan setelah terjadinya penipuan.
5. Fitur vs. Keamanan
Sebanyak 87.4% — tertinggi yang pernah ada—mengatakan bahwa perlindungan aplikasi seluler sama atau lebih penting dibandingkan fitur aplikasi seluler saat mereka memutuskan untuk menggunakan aplikasi seluler, dengan sebesar 90,6% mengatakan mereka mengevaluasi klaim keamanan brand sebelum mengunduh aplikasi seluler.
6. Takut Tidak Bertindak
Jumlah konsumen global yang takut "pengembang tidak peduli" dalam melindungi aplikasi seluler telah meningkat sebesar 258%, melampaui survei empat tahun, yang berjumlah 1 dari 4 responden.
Konsumen juga masih dalam perspektif yang kuat mengenai tren utama berikut dalam survei tahun 2024 :
Menghargai Brand yang Aman
Sebanyak 94.6% responden —tertinggi yang pernah ada—menyatakan mereka akan menjadi pendukung brand untuk brand ponsel yang melindungi aplikasi dan penggunaan mereka. Lebih dari separuh (53.6%) mengatakan mereka akan menggunakan bentuk dukungan tertinggi, seperti ulasan toko aplikasi dukungan media sosial.
Konsekuensi untuk Aplikasi yang Tidak Aman
Sebanyak 96.7% responden —tingkat tertinggi yang pernah ada— menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan brand selular karena gagal melindungi aplikasi dan penggunaannya, dan sebanyak 73.9% mengatakan mereka juga akan mendorong orang lain untuk meninggalkan brand seluler tersebut.
Menurut VP Produk Keamanan di Appdome, Alan Bavosa, jelas bahwa konsumen menganggap serius janji-janji merek seluler dan munculnya ancaman serangan AI.
"Serangan berbasis AI akan membawa risiko aplikasi seluler ke tingkat yang baru, dan brand serta perusahaan seluler perlu mengubah model pengiriman siber mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin cepat serta menjaga kepercayaan dan keterlibatan pengguna pada platform seluler," katanya. (mas)