JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan teknologi global, Zoho, menyelenggarakan Young Creator Program (YPC) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya untuk tahun kedua berturut-turut. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya global Zoho Creator, platform low-code/no-code (LCNC) Zoho, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal guna memanfaatkan kekuatan solusi LCNC seperti Zoho Creator untuk mengembangkan aplikasi bisnis yang kuat tanpa memerlukan pengalaman koding apapun.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, ada penekanan kuat untuk membekali generasi saat ini, yang berumur 15 hingga 30 tahun, dengan keterampilan digital yang penting. Meskipun generasi ini sudah menjadi penggerak utama ekonomi digital, pengembangan lebih lanjut atas kemampuan generasi ini sangatlah penting untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
YCP bertujuan untuk membina talenta muda yang inovatif serta meningkatkan literasi digital, memberdayakan mereka untuk mengatasi tantangan bisnis di dunia nyata. Aksesibilitas solusi LCNC memungkinkan usaha kecil untuk mengembangkan aplikasi dengan pengetahuan koding yang minim, yang mengurangi biaya dan mempercepat proses pemasaran, sehingga menciptakan persaingan yang seimbang bagi semua bisnis.
Pada Bulan Agustus ini, Young Creator Program (YPC) kembali ke ITS Surabaya dengan agenda yang makin diperluas. Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor ITS, Bambang Pramujati dan Zoho, menandai dimulainya kemitraan baru dan debut global modul LCNC dari Zoho Creator sebagai bagian dari kurikulum di perguruan tinggi.
Selain melatih 70 mahasiswa, program tahun ini memperkenalkan train-the-trainer model, yang mengikutsertakan 40 dosen dalam pelatihan khusus, sehingga memastikan bahwa kelompok mahasiswa di masa mendatang juga akan mendapat manfaat dari kurikulum ini. Selain itu, ITS menyelenggarakan sebuah sesi dengan 60 peserta dari UKM lokal untuk meningkatkan kesadaran akan solusi LCNC bagi komunitas bisnis lokal. Dengan mengadopsi pendekatan ini, YPC bertujuan untuk memperluas dampak edukasi LCNC, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap solusi ini di sektor bisnis di Surabaya.
Program ini dimulai pada tanggal 19 Agustus dengan sesi tiga hari bagi para dosen, diikuti sesi tiga hari untuk mahasiswa. Rangkaian pembelajaran komprehensif tersebut memberikan peserta pengalaman langsung dalam membangun aplikasi menggunakan Zoho Creator, platform low-code/no-code yang canggih. Selama tiga hari, peserta dipandu melalui komponen dasar pengembangan aplikasi, termasuk pembuatan formulir, basis data relasional, laporan, dasbor, dan alur kerja.
Program ini juga memperkenalkan fitur-fitur canggih seperti Deluge scripting, integrasi AI, dan berbagai fungsi khusus, yang membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk mengotomatiskan proses, mengelola siklus hidup aplikasi, dan menghubungkan lebih dari 600 aplikasi eksternal. Di akhir pelatihan, peserta memiliki pengetahuan untuk merancang, mengembangkan, dan mengelola aplikasi bisnis yang berfungsi penuh.
Sesi di tahun ini memperkuat komitmen Zoho dan ITS dalam mengintegrasikan teknologi low-code ke dalam kurikulum, yang memberikan mahasiswa keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis. Dengan suksesnya program 2024 ini, inisiatif ini menjadi model bagi lembaga pendidikan tinggi lain untuk mengadopsi dan memasukkan Young Creator Program ke dalam mata kuliah mereka.
Menurut Ketua Jurusan Manajemen Bisnis, ITS, Dr.oec. HSG Syarifa Hanoum, S.T., M.T., kemitraan kuat yang dijalin antara ITS dan ZOHO Global Corporation merupakan sesuatu yang sangat kami hargai. Keberhasilan penerapan inisiatif seperti Young Creator Program telah menginspirasi mahasiswa ITS untuk berinovasi dan merangkul digitalisasi dalam bisnis tanpa memerlukan pengetahuan koding yang luas.
"Program Training of Trainers telah membekali dosen-dosen kami untuk menjadi pendidik yang lebih baik, yang mampu menyebarkan literasi digital pada masyarakat yang lebih luas. Kolaborasi ini juga menjangkau lebih dari sekadar mahasiswa dan fakultas ITS, menjangkau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu mereka mengadopsi perangkat digital dan memajukan bisnis mereka. Secara keseluruhan, kolaborasi ini tidak hanya memberdayakan mahasiswa dan dosen kami tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat luas," jelasnya.
Sementara, Country Lead Zoho Indonesia, Handito Aji Saroso mengungkapkan, dengan keberhasilan kolaborasi Zoho sepanjang tahun lalu, ia senang bahwa tahun ini Zoho dapat berkolaborasi lebih erat dan lebih mendalam dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dengan program yang lebih luas pada tahun 2024, pihaknya gembira menjadi yang pertama yang memasukkan Zoho Creator ke dalam kurikulum untuk perguruan tinggi.
"Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menutup kesenjangan antara kurikulum akademis dan kebutuhan bisnis di dunia nyata. Dengan menambahkan praktik dan pengalaman terbaik kami ke dalam kurikulum, kami berupaya untuk memberikan dampak yang berkelanjutan pada kumpulan talenta lokal dan memberikan manfaat bagi komunitas bisnis. Bersama-sama, kami bertujuan untuk memberdayakan generasi talenta digital berikutnya dan memberikan keterampilan fungsional kepada tenaga kerja lokal yang akan memberikan perubahan nyata pada lanskap bisnis," tambahnya.
Zoho menghormati privasi pengguna dan tidak memiliki model pendapatan iklan di bagian mana pun dari bisnisnya, termasuk produk gratisnya. Lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia, di ratusan ribu perusahaan, mengandalkan Zoho setiap hari untuk menjalankan bisnis mereka, termasuk Zoho sendiri. (mas)