Nawakara Arta Kencana siap jaga uang tunai dengan CRDM

JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia masih menjadi negara dengan perputaran uang tunai yang cukup tinggi, terutama di sektor usaha seperti retail, fesyen, FnB, hingga bahan bakar minyak (BBM). Meski tren pembayaran non-tunai terus meningkat, transaksi tunai masih jadi pilihan utama sebagian masyarakat. Tingginya perputaran uang tunai ini nyatanya masih berpotensi menimbulkan berbagai risiko keamanan, mulai dari pencurian hingga kesalahan manusia.

PT. Nawakara Arta Kencana (NAK) hadir memberikan solusi layanan keamanan transaksi uang tunai melalui Cash Retail Deposit Machine (CRDM). Mesin ini dirancang khusus untuk menjaga keamanan setoran tunai, sekaligus mempermudah proses pengelolaan uang bagi pelaku usaha.

Dikatakan CEO Nawakara Arta Kencana, Iman Sujudi, saat ini masih banyak ditemukan pelaku usaha baik di sektor usaha retail dan lainnya yang menerima pembayaran dalam bentuk uang tunai. Dengan menyimpan lalu menyetor keesokan harinya ke Bank, hal ini masih menimbulkan risiko yang cukup serius, apalagi jika jumlahnya banyak.

“Untuk meminimalisir hal tersebut, penggunaan CRDM memungkinkan pelaku usaha menghemat waktu sekaligus mengamankan setoran tunai sehingga pengguna mesin dapat melakukan setoran secara langsung. Upaya ini sekaligus mendukung program digitalisasi keuangan yang dicanangkan oleh pemerintah. Dengan begitu, proses penyetoran uang menjadi lebih cepat dan aman, tanpa harus mengandalkan tenaga kerja tambahan atau transportasi ke bank,” ujarnya.

Cara kerja mesin CRDM pada dasarnya sama seperti mesin deposit. Meski demikian, mesin ini bersifat eksklusif karena diletakkan di toko atau klien retail yang hanya bisa diakses oleh Person in Charge (PIC) yang ditunjuk oleh perusahaan pengguna jasa CRDM. Dengan begitu, PIC ini bisa melakukan penyetoran atau transaksi setiap saat.

Berikut tips yang diberikan NAK dalam menggunakan CRDM :

1. Setoran Tunai Langsung ke Rekening Bank

Keamanan selama rentang waktu penyimpanan uang masih menjadi masalah utama saat pelaku usaha menyimpan uang. Resiko kriminalitas seperti perampokan, pencurian, uang hilang dan selisih jumlah uang adalah salah satu kemungkinan besar permasalahan keamanan yang dihadapi.

Dengan CRDM, uang tunai yang diterima dari pelanggan dapat langsung disetor ke rekening bank secara real-time tanpa perlu menunggu jam operasional bank. Bahkan, mesin CRDM milik NAK menerima denominasi uang kertas rupiah mulai dari pecahan Rp1.000,- hingga Rp100.000,-. Dengan demikian, CRDM ini bisa menyasar untuk semua lapisan ekonomi. Hal ini mengurangi risiko penyimpanan uang di tempat usaha yang rentan terhadap pencurian.

2. Pemantauan Transaksi Secara Real-Time

Mesin CRDM beroperasi dengan mengintegrasikan jaringan melalui API (Application Programming Interface) yang dapat terhubung ke sistem perbankan dan perusahaan jasa pembayaran (PJP). Dengan demikian, uang yang disetorkan ke mesin CRDM dapat langsung terkredit secara real time ke rekening nasabah atau klien.

Mesin ini juga dilengkapi dengan dashboard yang memungkinkan pemilik usaha untuk memantau setiap transaksi secara langsung. Setiap setoran yang dilakukan akan tercatat dan dapat diakses kapan saja, memberikan transparansi dan kontrol penuh terhadap keuangan bisnis.

3. Sistem Keamanan Berlapis

Teknologi layer of security yang dimiliki CRDM mampu mendeteksi uang palsu dan uang rusak secara otomatis. Hal ini mampu mengurangi risiko menerima uang palsu dan membantu memastikan bahwa setiap uang yang disetor sah dan sesuai standar.

NAK juga menawarkan layanan Mobile CRDM, dimana armada khusus akan datang langsung ke toko retail untuk mengamankan uang tunai. Layanan ini dilengkapi dengan pengawalan dari kepolisian dan sistem keamanan seperti CCTV, menjadikannya solusi ideal bagi pelaku usaha yang memerlukan pengamanan ekstra.

Iman menambahkan, keamanan transaksi uang tunai adalah prioritas utama dalam menjalankan usaha retail. "Dengan CRDM, kami memastikan bahwa setiap setoran tunai dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan terpantau secara real-time. Ini bukan hanya soal melindungi uang, tapi juga memberikan ketenangan dan efisiensi bagi pelaku usaha dalam menghadapi risiko keamanan di era digital ini," jelasnya. (mas)