JAKARTA (IndoTelko) - Kesetaraan gender dan inklusivitas tidak hanya menjadi isu sosial, tetapi juga merupakan komponen penting yang dapat mendorong kinerja komersial perusahaan. Berdasarkan hasil riset tahunan Women in Business yang dilakukan oleh Grant Thornton, keberadaan perempuan di posisi manajerial memiliki dampak signifikan terhadap performa perusahaan, termasuk dalam hal ekspektasi profit dan rencana jangka panjang perusahaan.
Grant Thornton menemukan bahwa perusahaan dengan lebih banyak perempuan di posisi manajemen senior cenderung lebih optimis terhadap pertumbuhan bisnis. Saat ini, rata-rata global menunjukkan bahwa perempuan yang menempati posisi senior manajerial mencapai 33,5%. Bahkan, perusahaan dengan representasi perempuan di manajerial level mencapai 35% memperkirakan profit mereka akan meningkat dalam 12 bulan ke depan.
Keberagaman dalam perusahaan sering kali dikaitkan dengan peningkatan kinerja. Tim dengan latar belakang dan sudut pandang yang beragam memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan inovatif, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja yang lebih tinggi.
CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani menekankan pentingnya meningkatkan representasi perempuan di posisi manajemen senior untuk memanfaatkan potensi penuh dari tenaga kerja yang beragam. “Keberagaman gender bukan hanya tentang keadilan, tetapi juga tentang meningkatkan performa bisnis. Di Grant Thornton Indonesia, kami berkomitmen untuk terus mendorong representasi perempuan di posisi manajemen senior karena kami melihat manfaat nyata dari perspektif yang beragam dalam pengambilan keputusan bisnis,” katanya.
Selain ekspektasi terkait profit, perusahaan-perusahaan dengan persentase perempuan lebih banyak di posisi manajemen senior juga cenderung untuk lebih banyak melakukan investasi strategis. Menurut riset Grant Thornton, 35% perusahaan yang berencana untuk berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia, teknologi, serta riset dan pengembangan (R&D) memiliki banyak perempuan di jajaran manajemen seniornya. Angka ini di atas rata-rata global, yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan lebih banyak perempuan di posisi manajemen senior memiliki pandangan optimis terhadap masa depan.
Ditambahkan Johanna, pihaknya percaya bahwa keberagaman di dalam manajemen senior memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan konsumen dan/atau klien serta mengantisipasi berbagai tantangan yang muncul, baik itu di skala nasional maupun global, dengan lebih baik. "Untuk itulah, kami mendorong lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia, termasuk karyawan perempuan, demi pertumbuhan yang berkelanjutan,” katanya.
Sektor jasa keuangan menjadi salah satu industri yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal kesetaraan gender. Meski demikian, ada kemajuan signifikan di beberapa posisi C-level secara global. Laporan menyebutkan bahwa, di sektor perbankan, jumlah perempuan yang memegang posisi Chief Operating Officer (COO) meningkat sebesar 8% dibandingkan tahun 2023. Sementara itu, di sektor manajemen aset, perempuan yang menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) juga meningkat sebesar 7% dibandingkan tahun lalu.
Diungkapkannya, di sektor jasa keuangan, ia melihat bahwa keterlibatan perempuan dalam posisi manajemen senior memiliki dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Dengan menggabungkan perspektif yang beragam, perusahaan dapat lebih siap menghadapi dinamika pasar dan mengambil keputusan investasi yang tepat.
"Selain itu, perusahaan yang menerapkan kesetaraan gender juga dipandang lebih progresif dan bertanggung jawab secara sosial, hal tersebut tentunya dapat menarik perhatian investor, klien, maupun talenta yang lebih baik, sehingga menghasilkan keunggulan kompetitif di pasar,” ujarnya.
“Kami di Grant Thornton Indonesia berkomitmen untuk terus mempromosikan kesetaraan gender di lingkungan kerja dan mendorong lebih banyak perusahaan di Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Dengan semakin banyaknya perempuan di posisi manajemen senior, kami percaya bahwa masa depan bisnis di Indonesia akan lebih inklusif dan berdaya saing tinggi,” tegasnya. (mas)