JAKARTA (IndoTelko) - Program UMKM Jadi Go Digital (JAGO), yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) bersama Lazada Indonesia dan Lampu.id, telah mencapai puncaknya.
Setelah menyelenggarakan berbagai pelatihan dan workshop yang berfokus pada peningkatan pengetahuan dan literasi pelaku UMKM dalam mengaplikasikan teknologi digital dalam proses kewirausahaan, perbaikan kualitas, perizinan usaha, dan reputasi produk, program ini memasuki tahap final dengan menetapkan 25 UMKM terbaik. Acara puncak ini diadakan di Auditorium Kementerian Perdagangan, Senin (7/10), dan diisi dengan talkshow: Tren Belanja Produk Dalam Negeri & Edukasi UMKM Nasional melalui Program UMKM JAGO 2024.
Apresiasi disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang, saat membuka acara kepada 250 pelaku usaha terpilih yang menjadi peserta program sejak Agustus lalu. Ia menekankan pentingnya kemampuan pelaku UMKM untuk beradaptasi terhadap perkembangan teknologi digital. Kementerian Perdagangan hadir untuk memfasilitasi pelaku UMKM melalui program-program unggulan bagi para pelaku UMKM agar mampu bersaing di era digital ini, salah satunya melalui penyelenggaraan UMKM JAGO.
Ia berharap UMKM dapat terus berkembang melalui kolaborasi, berbagi ilmu, serta memanfaatkan ekosistem digital yang mendukung. Program JAGO ini menjadi langkah awal untuk memastikan keberlanjutan dari hasil yang telah dicapai, sehingga UMKM dapat terus tumbuh di tengah dinamika pasar digital.
"Dengan adanya program ini, seluruh pihak yang terlibat diharapkan mendapatkan wawasan lebih luas mengenai efektivitas program, serta memperkuat kerja sama yang berkelanjutan demi mendukung perkembangan UMKM di Indonesia,” jelasnya.
Sementara, Vice President - Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan mengungkapkan, sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui teknologi dan perdagangan, Lazada Indonesia sangat menyambut baik langkah pemerintah yang terus mendorong para pengusaha dan pemilik merek lokal untuk terus tumbuh dan memperkuat usahanya, salah satunya melalui program UMKM JAGO 2024.
“Membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan merupakan salah satu tujuan utama Lazada di Indonesia. Kolaborasi strategis dengan pemerintah melalui program JAGO ini bukan hanya soal pelatihan, tetapi juga tentang menciptakan pondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis jangka panjang bagi para pelaku usaha lokal. Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan berperan aktif dalam membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM di Indonesia, sesuai dengan misi kami untuk meningkatkan daya saing produk-produk lokal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," jelasnya.
Kementerian Perdagangan sendiri senantiasa berupaya agar penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri dari para pelaku UMKM terus bertumbuh. Dalam rangka mendukung pencapaian target tersebut, Budi juga menyoroti beberapa inisiatif Lazada untuk mendukung peserta program JAGO dan UMKM lainnya. Di antaranya, kesempatan untuk bergabung di platform Lazada, berpartisipasi dalam program pemasaran afiliasi, serta mengikuti festival belanja online yang dirancang untuk meningkatkan eksposur produk lokal.
Ditambahkannya, festival belanja akhir tahun selalu menjadi momentum penting di Lazada untuk menampung antusiasme konsumen yang meningkat menjelang akhir tahun. "Kami berharap, momentum ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dan pemilik merek lokal, khususnya peserta program JAGO, untuk menerapkan ilmu yang didapat dan meningkatkan penjualan mereka,” katanya.
Sebagai salah satu agenda puncak, penghargaan kepada 25 UMKM terbaik menjadi sorotan penting. Proses seleksi didasarkan pada kriteria inovasi, performa digital, adopsi teknologi, kualitas produk, dan pertumbuhan usaha secara keseluruhan. UMKM terpilih dinilai mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital dengan efektif untuk mengembangkan bisnis mereka.
Moga mengungkapkan, penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan oleh para pelaku UMKM, sekaligus menjadi motivasi bagi UMKM lain untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital. "Dengan ditutupnya program JAGO, Kementerian Perdagangan akan terus membuka inisiatif lain untuk mendukung usaha lokal agar bisa menjadi juara di negeri sendiri, bahkan merambah pasar internasional,” ujarnya.
Program JAGO juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem usaha yang kompetitif dan kolaboratif. Selain pelatihan dari mentor, para peserta belajar dari satu sama lain dengan berbagi pengalaman dan inspirasi. Penguatan ekosistem ini penting untuk membantu UMKM menghadapi tantangan transformasi digital yang semakin kompleks.
Sedangkan, Founder Lampu.id, Melissa Wijaya menambahkan, program UMKM JAGO dirancang untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global. "Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pelaku UMKM terus berkembang, menciptakan lingkungan usaha yang dinamis dan saling mendukung,” katanya.
Dengan berakhirnya program ini, Kementerian Perdagangan, Lazada, dan Lampu.idberkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM melalui inisiatif dan kolaborasi strategis di masa depan. Tujuan utama tetap membangun ekosistem digital yang inklusif, di mana setiap pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. (mas)