Ini tantangan generasi sandwich punya rumah

JAKARTA (IndoTelko) Film "Home Sweet Loan" yang tengah tayang di bioskop menyoroti perjuangan generasi sandwich dalam meraih impian memiliki rumah.

Menanggapi isu ini, Pinhome dan YouGov Indonesia meluncurkan laporan "Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti".

Laporan ini mengungkap bahwa terdapat 41 juta generasi sandwich di Indonesia, baik vertikal (menopang anak dan orangtua) dan horizontal (menopang orangtua dan saudara).

Mayoritas memiliki motivasi tinggi untuk memiliki rumah, didorong oleh kebutuhan keluarga (49%) dan juga stabilitas (48%). Laporan ini menggabungkan data dari Pinhome dan riset secara daring terhadap 400 responden dari berbagai kelas sosial ekonomi di seluruh Indonesia yang mewakili populasi dari generasi sandwich yang ingin atau telah memiliki properti.

Founder dan CEO Pinhome Dayu Dara Permata menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, karena harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi.

"Pinhome hadir untuk membuka akses bagi seluruh masyarakat, termasuk generasi sandwich untuk memiliki properti pertama. Melalui kolaborasi dengan YouGov dalam riset ini dan juga mendukung produksi film 'Home Sweet Loan', Pinhome berharap dapat memberikan wawasan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kebutuhan dan tantangan generasi sandwich, serta menginspirasi mereka untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah," katanya.

General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit mengatakan sebagai penyedia data publik, berusaha menangkap berbagai diskursus penting di masyarakat. "Kolaborasi antara Pinhome dan YouGov menghasilkan wawasan berharga tentang perilaku generasi sandwich dalam memiliki properti. Riset terhadap populasi daring generasi sandwich ini menunjukkan bahwa 63% konsumen memanfaatkan media sosial dan 35% menggunakan aplikasi seperti Pinhome untuk mencari properti, menunjukkan pentingnya platform digital dalam memfasilitasi proses pembelian rumah," katanya.

Laporan ini juga mengidentifikasi tiga tantangan utama yang dihadapi generasi sandwich dalam memiliki rumah yaitu, menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang berlebihan dan tidak transparan, serta cicilan yang tinggi. Pinhome sendiri memiliki berbagai solusi tepat untuk berbagai tantangan tersebut, dimulai dari jutaan listing properti untuk memudahkan pencarian, simulasi KPR yang transparan dan jelas menampilkan seluruh biaya terkait, hingga fitur PinValue untuk penilaian harga pasaran properti.

Secara umum, generasi sandwich lebih menyukai rumah tapak. Namun, Gen Z menunjukkan preferensi tertinggi terhadap apartemen.

Mayoritas (53% )memilih properti kecil dengan luas <54m2, sedangkan 31% memilih 55-120m2, yang biasanya merupakan rumah dua kamar sesuai untuk kebutuhan generasi sandwich.

Faktor terpenting dalam memilih properti adalah dekat dengan fasilitas kesehatan (64%), tempat kerja/kantor (62%), fasilitas sekolah (47%), dan transportasi umum (42%).

Tabungan, dukungan keluarga, dan KPR menjadi tiga sumber pembiayaan utama. Mayoritas (74%) generasi sandwich yang mengambil KPR lebih memilih tenor cicilan di atas lima tahun. Rumah sewa populer di area sub-urban seperti Bekasi dan Bogor. Total inventori rumah sewa naik 26% pada kuartal 2 tahun 2024.

“Ke depannya Pinhome akan menyediakan lebih banyak lagi solusi bagi generasi sandwich yang ingin memiliki properti, dimulai dari program edukasi komprehensif untuk menjawab kebutuhan generasi sandwich terhadap penasihat keuangan, penilai properti dan berbagai topik lainnya,” tutup Dara.(wn)