JAKARTA (IndoTelko) - Jualan online sudah menjadi hal biasa, apalagi setelah pandemi Covid-19. Penjual online kini juga makin beragam, dari berbagai generasi maupun kelas sosial. Jakpat melakukan survei untuk mengetahui perilaku penjual online saat ini.
Laporan yang melibatkan 2336 responden ini membahas berbagai hal yang berkaitan dengan berjualan online, seperti platform yang digunakan, produk yang dijual, hingga kendala yang dialami.
Sebanyak 34% responden mengaku mereka berjualan online dengan setengahnya sebagai seller, yaitu langsung berhubungan dengan pembeli. Sementara, 35% adalah reseller dimana mereka membeli barang untuk dijual lagi. Satu dari 3 Milenial melakukan hal ini sebagai pekerjaan sampingan.
Makanan dan minuman adalah produk yang paling banyak dijual responden dengan persentase 26%, disusul pakaian wanita (22%) dan aksesoris fesyen (14%). Tujuh dari 10 penjual online menggunakan e-commerce sebagai platform berjualan. Namun, ada juga yang berjualan melalui media sosial (49%) dan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, Telegram, atau LINE (23%).
Promosi diperlukan untuk menarik minat pembeli. Diskon (61%) dan gratis ongkos kirim (60%) merupakan promosi yang paling sering ditawarkan oleh para penjual online. Ternyata, kedua hal ini juga yang paling banyak digunakan pembeli. Penjual Gen Z mengungkapkan bahwa diskon lebih laku daripada pengiriman gratis. Di sisi lain, Milenial dan Gen Z mengatakan pembelinya lebih banyak menggunakan promo gratis ongkos kirim.
Tak hanya itu, fitur di platform juga dimanfaatkan. Sebanyak 58% responden menggunakan tautan afiliasi untuk mempromosikan produk mereka. Penjual online Gen Z adalah kategori yang paling banyak menggunakan fitur ini. Hampir 70% responden menyediakan link afiliasi ke e-commerce Shopee.
Selain link afiliasi, sebanyak 23% responden penjual online menggunakan fitur live shopping. Shopee Live dan TikTok Live adalah dua fitur e-commerce yang paling banyak digunakan untuk live shopping. Di satu sisi, 1 dari 5 penjual online masih mengandalkan media sosial, seperti Instagram Live dan Facebook Live.
Dikatakan Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, tren live shopping kian digemari di Indonesia karena menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan personal dengan konsumen. "Hal ini menjadi peluang besar bagi para online seller, terutama UMKM, untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan mereka," ujarnya.
Dari segi fungsi, Shopee Live terbukti menghasilkan penjualan terbanyak. Sedangkan TikTok Live cenderung mendatangkan lebih banyak pengunjung. (mas)