JAKARTA (IndoTelko) - Minat terhadap investasi di kalangan muda seperti milenial dan Gen Z semakin meningkat. Hal ini turut tercermin pada proporsi investor Saham AS yang baru-baru ini diluncurkan Reku, penyedia investasi aset global crypto dan Saham AS.
Jesse Choi selaku Co-CEO Reku sejak peluncuran Saham AS, Reku mencatat pertumbuhan positif dimana 70% pengguna Saham AS merupakan generasi milenial dan Gen Z.
Dijelaskannya, hal ini menggambarkan besarnya minat dan kesadaran generasi muda dalam berinvestasi. Hal tersebut turut didorong oleh terjangkaunya akses berinvestasi Saham AS bahkan mulai dari $1 juga menjadi poin menarik bagi pemula. "Fitur-fitur yang mudah dan nyaman semakin meminimalisir barriers seperti kebingungan dalam berinvestasi. Sehingga berinvestasi bukan lagi menjadi hal yang rumit dan menakutkan bagi kalangan muda,” katanya.
Walaupun mayoritas investor muda baru memiliki pengalaman kurang dari 3 tahun, Jesse mengungkapkan potensi return juga masih menjadi daya tarik dalam memilih instrumen investasi.
“Mereka cenderung mencari alternatif investasi berpotensi memberikan imbal hasil yang stabil, namun tetap optimal dibandingkan instrumen lain yang sudah sudah dimiliki sebelumnya. Karakteristik ini dapat ditemukan di Saham AS yang pertumbuhannya positif secara jangka panjang. Selama 10 tahun terakhir, Saham AS tumbuh rata-rata 15%, menggambarkan stabilitas performa instrumen ini. Sehingga Saham AS menjadi pilihan diversifikasi yang strategis bagi investor muda,” tambahnya.
Ia punoptimis bahwa pihaknya mampu menjangkau lebih banyak investor muda kedepannya. “Seiring dengan pertumbuhan minat investor muda, kami percaya tren berinvestasi di kalangan ini akan tumbuh berlipat ganda pada tahun ini dan 2025. Reku juga sudah menyiapkan rencana pengembangan produk yang akan semakin memudahkan investor berinvestasi Saham AS, untuk melengkapi fitur yang sudah ada saat ini,” jelasnya.
Walau demikian, tingkat literasi khususnya generasi milenial dan Gen Z masih harus terus ditingkatkan. Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan Gen Z hanya sebesar 44,04 persen atau lebih rendah 3,94 persen dari generasi milenial.
Reku terus berupaya melakukan program literasi ke berbagai generasi, termasuk kalangan investor muda. “Berdasarkan riset yang kami lakukan, 40% masyarakat menghadapi kesulitan dalam memahami berita terkait Saham AS. Oleh karena itu, melalui fitur Insights, Reku merangkum informasi dengan berbagai metodologi dan teknik analisis yang mudah dipahami dalam satu score untuk memudahkan investor dalam mengambil keputusan,” tambahnya.
Investor dapat dengan mudah mengetahui pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral di Buzz Score. Kemudian, investor juga bisa memantau status harga Saham AS yang sedang diskon di Valuation Score yang serta mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif di Quality Score.
Jesse mengatakan, fitur lain yang digemari generasi muda ialah Packs yang membantu investor berinvestasi ke sejumlah Saham AS dengan performa positif sekaligus serta berinvestasi seperti investor global ternama seperti Nancy Pelosi dan Harvard Endowment Fund.
“Ke depannya, Reku akan melanjutkan pengembangan fitur-fitur serta program edukasi yang bukan hanya menjembatani investor muda untuk berinvestasi, namun juga turut meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z di Indonesia,” katanya. (mas)