JAKARTA (IndoTelko) - Dalam setahun terakhir, AI telah menjadi salah satu topik hangat di Indonesia, memicu perbincangan luas tentang dampaknya terhadap dunia kerja. Jobstreet by SEEK merespons fenomena ini dengan meluncurkan gerakan #NextMillionJobs beberapa waktu lalu, sebagai upaya untuk menciptakan satu juta lowongan pekerjaan baru dalam satu tahun. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penambahan jumlah lowongan pekerjaan, tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan keterampilan kompetitif para pencari kerja dan membantu perusahaan lebih memahami dinamika pasar tenaga kerja.
Jobstreet by SEEK menggandeng Boston Consulting Group (BCG), The Network, dan The Stepstone Group untuk meluncurkan laporan eksklusif kedua dari Decoding Global Talent yang mengangkat tema Perubahan Cara Kerja di Era GenAI. Laporan ini memberikan wawasan penting mengenai preferensi karier serta dampak teknologi Generative AI (GenAI) dalam membantu pencari kerja dan perusahaan menavigasi perubahan di era digital yang terus berkembang.
Dengan survei global yang mencakup lebih dari 180 negara dan melibatkan 150,735 responden, termasuk 19,154 tenaga kerja Indonesia, laporan ini memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana kecerdasan buatan telah merevolusi lanskap pekerjaan. Temuan ini sangat relevan terutama bagi generasi produktif yang kini berada di garis depan perubahan ini.
Fokus pada preferensi karier, dampak GenAI, dan strategi adaptasi, Decoding Global Talent 2024: GenAI Edition ini dapat menjadi panduan penting bagi perusahaan dan pekerja untuk beradaptasi dengan era GenAI yang menawarkan tantangan sekaligus peluang. Hal ini juga sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja baru.
Laporan Decoding Global Talent 2024: GenAI Edition mengungkap bahwa adopsi GenAI di antara pekerja di Indonesia memperlihatkan pertumbuhan positif yang menjanjikan. Dengan 38% pekerja menggunakan GenAI setiap bulannya, Indonesia bersaing dengan angka rata-rata global 39%. Angka ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengintegrasikan teknologi terdepan ini di dunia kerja. Pertumbuhan adopsi GenAI di Indonesia sejalan dengan implementasi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial, terutama dalam pilar pengembangan sumber daya manusia. Fokus pada peningkatan keterampilan digital pekerja telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penerimaan teknologi baru seperti GenAI.
Laporan eksklusif ini mengungkap bahwa pekerja Indonesia semakin akrab dengan AI yang tidak lagi terbatas pada lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari, namun telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka, termasuk dalam hal pengembangan diri. Lebih dari separuh responden di Indonesia telah menggunakan GenAI sejak tahun 2023. Hal ini menunjukkan potensi dan adopsi AI yang cukup baik di kalangan pekerja Indonesia. Tercatat sebesar 88% pekerja Indonesia telah mendengar tentang AI dan 38% telah memanfaatkan AI ke dalam rutinitas kerja mereka. Sejalan dengan tren global, para pekerja di Indonesia menggunakan AI untuk studi dan riset (41%), mengerjakan tugas kreatif seperti menulis (41%) dan 37% untuk tugas administratif. Selain itu, 48% menggunakan GenAI untuk pengembangan keterampilan, mendapatkan pengetahuan umum (46%), dan menerjemahkan bahasa (36%). Transformasi ini mencerminkan kemampuan pekerja untuk beradaptasi dan berkembang di era digital.
Menurut Country Head of Marketing, Jobstreet by SEEK, Sawitri, survei terbarunya menemukan bahwa manfaat terbesar GenAI bagi para pekerja profesional di Indonesia adalah kemampuannya untuk membantu efektivitas pekerja dalam keseharian mereka. Misalnya, sekitar 53% responden merasa bahwa GenAI membantu mereka dalam menghemat waktu dan 47% melihat bahwa GenAI berperan besar dalam memenuhi deadline pekerjaan mereka dengan lebih efisien.
"Faktanya, hampir setengah dari pekerja Indonesia secara aktif memodifikasi output GenAI menunjukkan tingkat kemandirian dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menggunakan teknologi ini. Mereka tidak hanya pasif menerima output AI, tetapi juga proaktif dalam mengolah dan menyempurnakannya,” ujarnya.
Laporan eksklusif ini juga melihat adanya tiga persona utama yang ditunjukkan oleh pekerja Indonesia dalam penggunaan AI generatif dalam profesi mereka. Sebesar 18% pekerja di bidang teknologi informatika menggunakan GenAI sebagai “rekan” di mana pekerja tetap melakukan kebanyakan pekerjaan sendiri. Di sisi lain, sebanyak 7% pekerja di sektor pemasaran dan media, secara strategis menjadikan diri mereka sebagai “GenAI Expert” yang akan melakukan review hasil dari GenAI dan melakukan perubahan yang diperlukan. Sedangkan, 7% dari pekerja di sektor administrasi dan sekretariat menjadi “GenAI Taskmaster”.
Banyak pekerja profesional Indonesia menyadari pentingnya meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan GenAI, meskipun tantangan dalam hal pelatihan terstruktur dan akses ke sumber daya memadai masih ada untuk memaksimalkan potensi GenAI. Baru-baru ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa perkembangan teknologi ini diperkirakan akan menciptakan 67 juta pekerjaan baru di Indonesia. Jobstreet by SEEK mencatat bahwa 72% pekerja di Indonesia siap belajar keterampilan baru untuk bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif, termasuk memahami GenAI.
Berkomitmen pada sebuah perusahaan bukanlah keputusan yang mudah bagi para pekerja, terutama di tengah perubahan cepat dalam industri saat ini. Untuk menarik dan mempertahankan SDM terbaik, penting bagi perusahaan untuk dapat mengoptimalkan SDM yang ada.
Berikut beberapa rekomendasi strategis dari Jobstreet by SEEK bagi perusahaan untuk membantu perusahaan memanfaatkan potensi GenAI dalam lingkungan kerja dan meningkatkan kinerja tim agar dapat berkontribusi dalam menciptakan jutaan lapangan kerja di masa depan bersama #NextMillionsJob :
1. Mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja
Perusahaan perlu proaktif dalam mengidentifikasi keterampilan-keterampilan baru yang dibutuhkan dan merencanakan strategi untuk mengembangkan keterampilan para pekerja. Pendekatan rekrutmen yang berfokus pada keterampilan dapat membuka peluang bagi bakat yang lebih beragam dan relevan dengan pekerjaan.
2. Menarik tenaga kerja
Proses perekrutan yang efektif tidak hanya berfokus pada pencocokan keterampilan, tetapi juga pada pemahaman terhadap kebutuhan dan aspirasi calon karyawan. Dengan menyesuaikan proses perekrutan untuk setiap persona, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
3. Mengembangkan tenaga kerja
Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengubah pendekatan pelatihan tradisional menjadi lebih strategis. Program pelatihan perlu diselaraskan dengan tujuan bisnis dan didukung oleh manajemen, serta menyediakan dukungan bagi penggunaan GenAI oleh pekerja.
4. Tingkatkan interaksi dengan pekerja
Membangun komunikasi yang terbuka dan melibatkan karyawan dalam diskusi tentang masa depan perusahaan di era GenAI sangat penting. Pemanfaatan GenAI di tempat kerja dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja, serta memberikan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik bagi para pekerja.
Ditegaskan Sawitri, platformnya yang didukung oleh teknologi AI terdepan menandai tonggak penting dalam perjalanannya untuk memberikan pengalaman yang lebih dipersonalisasi dan mudah bagi pengguna. Dengan inovasi yang lebih cepat, pihaknya dapat memaksimalkan pencarian kerja dan tenaga kerja di seluruh dunia, termasuk Indonesia. "Hal ini merupakan bentuk komitmen kami untuk membantu pencari dan penyedia lapangan kerja dalam menavigasi era yang terus berkembang ini, terlebih lagi dengan gerakan terbaru Jobstreet by SEEK, #NextMillionJobs, yang bertujuan menciptakan peluang kerja bagi jutaan orang, memperkuat harapan dan masa depan industri ketenagakerjaan di Indonesia," tambahnya.
Seiring dengan evolusi teknologi AI, khususnya GenAI, dunia kerja terus bertransformasi, dan ini adalah kesempatan bagi perusahaan serta pencari kerja untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan ini. Dengan memanfaatkan GenAI secara tepat, perusahaan dan pekerja dapat meningkatkan produktivitas bisnis dan memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis. (mas)