JAKARTA (IndoTelko) - Telkomsel mempertegas komitmennya dalam menerapkan pilar social pada prinsip keberlanjutan ESG melalui inisiatif Telkomsel Jaga Cita yang digelar di Yogyakarta (7/11). Inisiatif ini berfokus untuk mendukung dan menghadirkan pendidikan yang adaptif, inklusif, dan merata di Indonesia.
Telkomsel Jaga Cita juga merupakan payung program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dirancang untuk memperkuat kompetensi di dunia pendidikan, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa hingga orangtua siswa.
Platform digital seperti Ilmupedia, Skul.id, Kuncie, by.U, dan Internet BAIK pada inisiatif Telkomsel Jaga Cita, diharapkan dapat mendukung dan menjaga harapan anak-anak Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya menyongsong masa depan yang lebih baik.
Inisiatif ini sekaligus merespons tantangan dalam pendidikan Indonesia, yang tercermin dalam Rapor Pendidikan Indonesia Tahun 2023, dari 50 juta murid yang dimiliki Indonesia, hanya sebanyak 61,53 persen murid jenjang Sekolah Dasar (SD), 59 persen murid jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 49,26 persen murid jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimum.[1]
Sementara itu, data dari Sustainability Report Telkomsel 2023 menunjukkan sebanyak 780 sekolah dari 249 kota dan kabupaten telah mendapatkan wawasan tentang interaksi positif di media sosial dan ekosistem digital melalui program Internet BAIK yang dapat membuka peluang bagi talenta muda menjadi agen perubahan di dunia digital.
Menurut VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan, Telkomsel berperan penting dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan melalui inisiatif Telkomsel Jaga Cita. "Kami ingin memberdayakan masyarakat, memungkinkan akses ke informasi dan beragam layanan jadi lebih mudah, membuka lebih banyak peluang, serta memastikan manfaat kemajuan digital dapat dirasakan secara inklusif di seluruh Indonesia. Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan dampak berkelanjutan melalui penerapan ESG dalam setiap aspek bisnis," ujarnya.
Sementara, VP Prepaid Consumer Marketing Telkomsel, Tuty R. Afriza menambahkan, sebagai bagian inisiatif Telkomsel Jaga Cita, Telkomsel menghadirkan beragam layanan edutainment melalui platform Ilmupedia yang siap membantu talenta muda dalam menemukan minat bakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, didukung dengan akses internet yang terjangkau dengan jaringan terbaik yang dapat gunakan melalui kartu telkomsel prabayar, kartuHalo maupun by.U.
Roadshow Ilmupedia "Pintar Itu Beragam"
Dalam rangka peluncuran inisiatif Telkomsel Jaga Cita, Telkomsel juga menggelar roadshow Ilmupedia "Pintar Itu Beragam" yang memperkenalkan pembaruan platform Ilmupedia yang lebih interaktif, termasuk fitur teknologi AI, "Adeva" yang berperan sebagai asisten belajar virtual siswa yang kini dapat diakses oleh para orang tua, serta dapat membentuk komunitas kalangan para pelaku pendidikan.
Adeva membantu siswa untuk mengeksplorasi informasi yang disajikan dari pertanyaan yang diinput ke dalam aplikasi chat AI, termasuk memahami konteks, memilah informasi penting, dan mengelompokkan data berdasarkan topik atau tema.
Di kesempatan yang sama, CEO Kuncie, Kemas M. Fadhli mengatakan, Adeva merupakan inovasi yang dibangun untuk menjawab tantangan pembelajaran yang semakin dinamis yang diharapkan bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. "Kami terus berupaya untuk membuka akses pendidikan yang berkualitas ke lebih banyak lagi masyarakat Indonesia," jelasnya.
Selain itu, di kesempatan yang sama pula, Telkomsel mengadakan kompetisi "Mini IBJ Quiz" yang memberikan pengalaman langsung sekaligus proses registrasi untuk dua program besar "Ilmupedia Berani Jawab Season 5" dan program "Ilmupedia Tryout Akbar UTBK" yang akan kembali dilaksanakan mulai dari Januari hingga Maret 2025. Ada pula kompetisi membuat jingle Ilmupedia yang dibuka hingga Desember 2024, dan talkshow dengan pembicara dari beragam latar belakang keahlian.
Pada gelaran ini Telkomsel juga memberikan bantuan piloting project digitalisasi sekolah dan apresiasi untuk pemenang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kemendikdasmen melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI). (mas)