JAKARTA (IndoTelko) - 1datapipe ikut berkontribusi dalam memerangi kejahatan siber melalui penyalahgunaan kartu seluler (subscriber identity module/ SIM card) di Tanah Air.
Modus kejahatan siber baru itu disebut sebagai SIM swap. Modus SIM swap bisa dijelaskan merupakan tindakan pelaku kejahatan siber untuk mengambil alih nomor/kartu telepon seseorang secara ilegal.
Selanjutnya, pelaku menggunakannya untuk mengakses layanan keuangan, mencuri data pribadi, atau melakukan transaksi online dengan menyalahgunakan kredensial pemilik yang asli.
Menurut Director & Country Manager 1datapipe untuk Indonesia Herrias Yusmawan, SIM swap merupakan tindakan di mana pelaku mengganti data pada kartu SIM asli seseorang dengan SIM baru tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Dengan memanfaatkan informasi yang tersimpan pada SIM asli, seperti nomor telepon, pelaku dapat menerima one-time password (OTP) atau kode otorisasi yang dikirimkan ke nomor tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengakses akun online, termasuk perbankan dan e-commerce pemilik.
"SIM swap terjadi ketika nomor telepon yang sebelumnya tidak aktif tiba-tiba digunakan kembali oleh pihak yang tidak sah. Ini menjadi ancaman besar karena nomor telepon sering digunakan sebagai verifikasi identitas pada berbagai platform,” tutur Herrias.
Sementara itu, beberapa langkah deteksi yang diterapkan untuk pencegahan SIM swap meliputi analisis ‘perilaku nomor’, di mana sistem memantau aktivitas nomor telepon, seperti apakah nomor tersebut tidak aktif dalam waktu lama, kemudian digunakan kembali secara mendadak.
“Kedua, identifikasi tren tidak normal. Sistem mencari pola yang tidak wajar, seperti perubahan penggunaan data yang drastis atau penggunaan di lokasi yang berbeda secara signifikan,” imbuhnya.
Ketiga, 1datapipe berkolaborasi dengan pihak penyelengara (provider) jasa telekomunikasi dan penerbit kartu SIM. “Kami bekerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk memverifikasi data secara langsung dan memastikan akurasi deteksi,” tutur Herrias.
Herrias mengakui, penipuan (fraud), khususnya di industri keuangan, selalu berkembang dengan metode-metode baru. Karena itu, pihaknya juga terus memperbarui teknologi yang dimiliki sebagai langkah pencegahan dan solusi.
Kerja Sama
Selain itu, beberapa pendekatan dilakukan 1datapipe, misalnya pendekatan preventif. Sistem teknologi 1datapipe memberikan peringatan dini kepada pihak-pihak terkait, seperti provider telekomunikasi dan lembaga keuangan jika ada indikasi SIM swap.
Selain itu, ada pendekatan represif apabila telah terjadi kejahatan SIM swap. Informasi pun dikirimkan ke lembaga terkait agar dapat mengambil tindakan, seperti memblokir akses atau memberikan peringatan kepada pengguna kartu SIM.
“Dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi dengan berbagai pihak, risiko kejahatan digital dapat diminimalisasi. Seiring berkembangnya metode fraud, inovasi di bidang teknologi deteksi dan pencegahan akan terus menjadi kebutuhan utama,” tuturnya.
Sementara itu, guna mencegah maraknya SIM swap yang lebih efektif, kerja sama dengan penyedia telekomunikasi, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata, dan Smartfren pun diakainya menjadi sangat penting.
Karena itu, saat ini, 1datapipe sedang menjajaki kerja sama langsung dengan provider telekomunikasi tersebut untuk memperkuat akurasi dan kecepatan deteksi.
“Kami bekerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk memverifikasi data secara langsung dan memastikan akurasi deteksi,” pungkas Herrias.(ak)