JAKARTA (IndoTelko)- Penyedia layanan infrastruktur IT terbesar di dunia, Kyndryl mengumumkan bahwa Barito Renewables (IDX:BREN), produsen listrik tenaga panas bumi dan perusahaan energi bersih terkemuka di Indonesia melalui anak perusahaannya, Star Energy Geothermal, kini mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif atau GenAI dalam kegiatan operasionalnya melalui penggunaan teknologi cloud native. Kyndryl akan mengintegrasikan open integration platform-nya yang diperkuat AI, Kyndryl Bridge, untuk meningkatkan operasional IT di unit panas bumi melalui otomasi dan AI operations (AIOps) yang canggih.
Solusi ini mengoptimalkan AI dan machine learning untuk menyediakan berbagai insightsecara real time terkait performa sistem IT dan mendeteksi berbagai masalah serta memberikan pemecahannya secara proaktif. Cara ini akan meningkatkan keandalan sistem dan mengurangi downtime dengan memprediksi failure (kegagalan sistem) sebelum terjadi, sekaligus mengotomatiskan berbagai tugas IT, menyederhanakan alur kerja, dan memungkinkan tim IT berfokus pada inisiatif strategis daripada sibuk dengan pemeliharaan rutin.
Pemerintah Indonesia saat ini sedangmemprioritaskan pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui ketahanan energi dan digitalisasi. Transisi ke energi bersih adalah peluang yang besar bagi Indonesia untuk melakukan diversifikasi ekonomi sekaligus menyediakan pasokan energi yang tercukupi dan terjangkau. Melalui kemitraan tepercaya yang sudah terjalin sejak 2017, Kyndryl akan memindahkan beban kerja IT Barito Renewables yang ada di lokasi operasional ke Microsoft Azure Cloud untuk mendorong inovasi cloud dan meningkatkan layanan pelanggan dengan energi bersih.
Transisi ke cloud ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, namun juga meningkatkan agilitas dan skalabilitas, sehingga unit panas bumi dari Barito Renewables itu dapat merespons apapun perubahan kebutuhan bisnis dengan cepat,sambil melakukan up atau down pada cloud-nya untuk menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, dinamika pasar, dan regulasi siber yang terus berkembang.
Kyndryl juga secara aktif terlibat dalam inisiatif modernisasi jaringan di divisi panas bumi Barito Renewables, berfokus pada penyegaran teknologi dan melakukan berbagai peningkatan untuk mendorong performa jaringan. Ini termasuk penggunaan Software-Defined Wide Area Networking (SD-WAN), yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan bandwidth, meningkatkan keamanan, dan meningkatkan performa aplikasi di berbagai lokasi yang tersebar, dengan mengotomatiskan jaringan. Kyndryl juga membantu divisi panas bumi Barito Renewables melakukan upgrade pada sistem komunikasi mereka menjadi lebih scalable dan agile, yang merupakan peningkatan strategis yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan komunikasi dalam perusahaan.
Diungkapkan Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables, Merly, teknologi cloud menjadikan pihaknya lebih gesit, lebih terhubung dengan baik, dan agile secara teknologi saat berhadapan dengan permintaan dan preferensi yang terus berkembang di pasar energi. "Sebagai jalan menuju masa depan, teknologi ini akan mendorong inovasi, efisiensi, dan sangat penting dalam mengoptimalkan operasional, mengurangi biaya, dan mendukung transisi kami ke energi terbarukan sekaligus mengukuhkan komitmen kami terhadap keberlanjutan,” katanya.
“Kyndryl telah menjadi mitra kami yang kuat dalam perjalanan modernisasi menuju komputasi dan layanan cloud, dan kami yakin bahwa kesepakatan baru ini akan mempercepat inovasi kami dengan AI generatif dan mendorong outcome yang lebih baik bagi perusahaan dan pelanggan kami,” jelasnya.
Sementara, Managing Director, Kyndryl Malaysia dan Indonesia, Effendi Azmi Hashim mengatakan, sektor energi global saat ini sedang berkembang dengan cepat menggunakan teknologi cloud terbaru, dan Barito Renewables berani mengambil langkah maju untuk memanfaatkan kecerdasan buatan guna memenuhi kebutuhan bisnis yang berubah. “Kami sangat antusias melanjutkan relasi kami dengan Star Energy dan berkomitmen untuk mendorong inovasi berkelanjutan menggunakan AI generatif dan machine learning," ujarnya. (mas)