P2P Lending GandengTangan salurkan Rp 545 Miliar hingga 2024

JAKARTA (IndoTelko) - Tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi industri peer-to-peer (P2P) lending. Dengan pertumbuhan pesat jumlah peminjam, risiko gagal bayar nyatanya juga meningkat terutama di kalangan segmen peminjam dengan tingkat risiko tinggi.

GandengTangan sebagai penyedia layanan peer-to-peer lending bagi UMKM berhasil mempertahankan pertumbuhan yang signifikan sekaligus menjaga kualitas pendanaan dengan rasio TKB90 di angka aman, yaitu 96,5%.

Sepanjang 2024, total pendanaan yang berhasil disalurkan GandengTangan mencapai Rp 275 miliar, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 58% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp 174 miliar pada 2023. Secara total, GandengTangan berhasil menyalurkan Rp 545 Miliar. Bahkan, lebih dari 53.293 peminjam telah merasakan manfaat dari layanan GandengTangan, dengan 91,2% di antaranya adalah pelaku UMKM. Hal ini menegaskan komitmen GandengTangan untuk terus mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.

Diungkapkan CEO GandengTangan, Jezzie Setiawan, tahun 2024 menjadi momentum penting bagi UMKM di Indonesia untuk semakin adaptif dan inovatif, terutama dengan meningkatnya adopsi teknologi digital. "Kami di GandengTangan bangga dapat mendukung pelaku UMKM dalam perjalanan mereka menuju kemandirian ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal ini adalah bukti nyata dari kerja keras bersama antara tim, lender, dan borrower yang terus mempercayai kami,” jelasnya.

Dalam hal teknologi, GandengTangan telah memanfaatkan berbagai teknologi canggih, seperti analitik berbasis AI untuk analisa rekening koran dan pendeteksian fraud secara dini. Langkah ini tidak hanya mempercepat proses analisa pinjaman tetapi juga menjaga kualitas pendanaan sehingga mampu mempertahankan tingkat pengembalian yang tinggi.

GandengTangan juga terus mengembangkan kemampuan platform melalui fitur embedded financing. Fitur tersebut dapat digunakan oleh digital platform lainnya untuk menawarkan layanan pembiayaan kepada pengguna yang ada di ekosistem mereka melalui integrasi dengan sistem GandengTangan. Pengembangan yang dilakukan sepanjang tahun 2024 ini menawarkan kemudahan integrasi bagi mitra platform yang tertarik bekerja sama menawarkan produk pembiayaan bagi masyarakat luas.

Nah, memasuki tahun 2025, GandengTangan memiliki visi untuk semakin memperluas jangkauan layanan serta menjangkau lebih banyak UMKM di seluruh pelosok Indonesia. Dengan inovasi dan mitigasi risiko yang terukur, GandengTangan berambisi untuk meningkatkan tingkat pengembalian pinjaman dan memberikan akses keuangan yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

GandengTangan juga berkomitmen untuk meruntuhkan hambatan ekonomi bagi UMKM, memberdayakan mereka secara ekonomi, dan memupuk kemandirian finansial. Dengan menggandeng berbagai mitra strategis seperti Pertamina PDC, Finku, BukuWarung, Mekari hingga Terratai Asia (Impact VC), GandengTangan terus memperluas dampak sosial dan ekonominya.

Jezzie berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan dan mitra strategis, sehingga dapat menyalurkan lebih banyak dana produktif untuk UMKM. "Melalui langkah ini, kami optimis dapat berkontribusi dalam mendorong perekonomian Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

GandengTangan terus berkomitmen untuk menjadi platform terpercaya dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Beberapa layanan utamanya antara lain invoice financing dengan pinjaman hingga Rp 2 Miliar dan pembiayaan mikro dengan pinjaman Rp <50 juta per anggota. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan inovatif, GandengTangan siap menjawab kebutuhan pendanaan UMKM sekaligus menjaga kualitas pinjaman untuk masa depan yang lebih baik. (mas)