JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika melalui Balai Monitoring akan melakukan monitoring pengamanan frekuensi guna mengantisipasi gangguan selama arus mudik dan balik lebaran 2017.
“Kami bersama AinNav Indonesia buka posko bersama khususnya di 15 bandara besar di seluruh Indonesia sejak H-2 hingga H+7 untuk amankan potensi gangguan terhadap frekuensi penerbangan,” ungkap Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail, kemarin.
Diungkapkannya, sebelumnya Balai Monitoring melakukan penertiban gangguan di sekitar bandara Soekarno Hatta karena ditemukan pemancar ilegal yang mengganggu frekuensi penerbangan dan telah ditindaklanjuti sesuai peraturan perundangan.
Ditambahkannya, Balai Monitoring juga akan memonitoring potensi gangguan sinyal komunikasi di jalan jalur mudik khususnya untuk layanan selular. “Senin (19/6) diberangkatkan mobil monitoring untuk hal tersebut. Apabila ditemukan potensi gangguan akan ditindaklanjuti segera sehingga komunikasi masyarakat dalam jalur mudik tidak terganggu,” ulasnya.
Uji jaringan
Sebelumnya, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah melakukan pengujian kesiapan jaringan telekomunikasi dilaksanakan serentak di 10 Kota di Indonesia meliputi titik keberangkatan mudik di Jakarta, Batam, Balikpapan, jalur utama mudik di pulau Jawa antara lain kereta api jalur utara maupun selatan dan jalur darat kearah barat yaitu Jakarta-Lampung dan Jalur darat ke arah timur yaitu Jakarta hingga Semarang, serta berbagai kota besar yang diperkirakan akan menjadi kota kedatangan mudik nasional yaitu Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Padang, Semarang dan Lampung.
Jakarta diperkirakan akan menjadi titik utama keberangkatan mudik nasional karena banyaknya warga Jakarta yang akan pulang untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar tercinta di kampung halaman di berbagai daerah di Indonesia.
Pengujian jaringan telekomunikasi seluler dilakukan terhadap 4 hal yaitu pertama, uji kualitas layanan telepon seperti tingkat keberhasilan panggil, kegagalan panggilan, kualitas suara serta lama waktu sambung.
Kedua, uji kualitas layanan SMS dengan menggunakan parameter uji seperti tingkat keberhasilan pengiriman dan lama pengiriman SMS. Ketiga, uji kualitas Layanan Mobile Internet diuji dengan menggunakan parameter seperti kecepatan rata-rata unduh, tingkat keberhasilan unduh serta Keempat, uji kualitas cakupan mobilitas dengan menggunakan parameter kualitas sinyal seluler di sepanjang rute jalan-jalan utama di kota.
Pengujian kesiapan jaringan operator telekomunikasi di kota keberangkatan mudik, jalur mudik dan arus balik serta kota kedatangan mudik tersebut diatas dilakukan menggunakan metode static test pada titik-titik yang diperkirakan menjadi keberangkatan kedatangan mudik antara lain Bandara, Stasiun, Terminal Bus, serta Pelabuhan Laut.
Selain itu juga dilakukan dengan metode drive test seluruh jaringan operator untuk mengetahui kualitas layanan dan kualitas sinyal seluler di jalan-jalan utama.
Dari hasil uji petik terhadap kualitas jaringan semua operator telekomunikasi seluler yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, H3I, Smartfren, Smart Telecom dan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (N1) di semua titik keberangkatan mudik (Jakarta, Batam dan Balikpapan), semua jalur mudik dan arus balik (kereta api jalur utara dan selatan, jalur darat Jakarta-Lampung dan Jakarta-Semarang) serta semua titik kedatangan mudik (Surabaya, Makassar, Medan, Padang, Bandung, Semarang, Lampung), secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik sekali dan semua pencapaian berada diatas target yang diharapkan untuk mampu melayani masyarakat dengan baik.
Mobile BTS
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengungkapkan total disiapkan 300 mobile Base Transceiver Stasion (BTS) di titik-titik yang diperkirakan akan dipenuhi pemudik di Pulau Jawa.
“Angka ini naik dibandingkan musim mudik tahun kalu yang hanya kurang dari 200 mobile BTS,” ungkapnya.
Menurutnya, tahun lalu sejumlah operator telekomunikasi dikejutkan dengan lonjakan trafik jaringan komunikasi di pintu keluar tol Brebes (Brexit) yang mengalami kemacetan parah. Karenanya, di tahun ini ATSI melakukan langkah antisipasi dengan menambah kapasitas untuk menampung kebutuhan jaringan para pemudik. Tambahan kapasitas yang sifatnya sementara itu ditempatkan di sejumlah titik yang diperkirakan akan terjadi kepadatan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, 300 mobile BTS hanya akan disebar sampai Jawa Tengah. Sebab, begitu masuk Jawa Tengah, kepadatan biasanya sudah terurai. “Intinya kalau selama mudik ini arus transportasi jangan macet, kalau macet pasti orang berkomunikasi dan trafik pasti naik,” pungkasnya.(id)