SURABAYA (IndoTelko) – Sebagai kota pahlawan, Surabaya banyak menyimpan destinasi wisata bersejarah. Di sinilah arek-arek Suroboyo berjuang hingga titik darah penghabisan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dan sejarah mencatatnya lewat destinasi wisata sejarah di kota ini.
Ada berbagai destinasi wisata bersejarah yang bisa dikunjungi apabila kita berkunjung ke Surabaya. Sebut saja moseum, monumen, dan titik-titik strategis yang jadi bagian penting perjuangan arek-arek Suroboyo kala itu.
Ada 4 monumen bersejarah yang menjadi saksi dan bisa kita kunjungi. Setidaknya untuk mengetahui sejarah dan mengenang para pejuang kemerdekaan yang sudah rela berkorban membela Tanah Air tercinta.
Monjaya
Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, seolah siap menantang gelombang dan badai di lautan, pun yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya.
Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
Jaringan Smartfren di kawasan ini tergolong stabil dan baik. Indikator sinyal 4G yang full bar dan akses internet yang lancar. Pengujian dilakukan pada Minggu, 24 Maret 2019 pada pukul 09.37.
Di setiap titik uji kami melakukan berkali-kali pengujian dengan aplikasi Speedtest dan nperf. Dan dua hasil terbaik yang kami suguhkan di sini.
Kebetulan pengujian di berbagai monumen ini kami menggunakan aplikasi speedtest. Hasilnya, kekuatan download yang tertangkap sebesar 19,1 Mbps dan 23,7 Mbps.
Sate Klopo dan Kawasan Balai Kota
Kawasan perkantoran, kuliner, dan wisata layak disebutkan untuk kawasan ini. Jalan Walikota Mustajab menjadi titik berikutnya pembuktian akses data dan jaringan Smartfren.
Barangkali karena dekat dengan kantor walikota, kekuatan akses data Smartfren di kawasan ini sangat moncer. Dua hasil tertinggi dari beberapa kali pengujian dengan speedtest menunjukkan, kecepatan unduh Smartfren mencapai angka 39 Mbps dan 43,0 Mbps.
Monumen Kapal Selam
Setelah menikmati nikmatnya sate klopo Ondomohen, tim IndoTelko bergeser ke kawasan wisata Monumen Kapal Selam alias Mokasel.
Bukan sembarang monumen, namun ini asli kapal selam milik TNI AL bernama KRI Pasopati 410 buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
Berdiri kokoh di Embong Kaliasin kawasan Genteng dan pusat kota, tepatnya di Jalan Pemuda yang bersebelahan langsung dengan Plasa Surabaya.
Pengujian di kawasan Mokasel ini kami lakukan pada pukul 13.14 Wib dengan aplikasi speedtest. Hasil nya, akses unduh Smartfren di sini jauh lebih kencang ketimbang di kawasan sebelumnya. Dua kecepatan unduh teratas terdiri dari 47,2 Mbps dan 53,5 Mbps.
Bambu Runcing dan Sudirman
Dua kawasan ini berdekatan. Namun hasil uji jaringan Smartfre di kawasan ini sungguh berbeda.
Kala kami berada di sekitaran Monumen Bambu Runcing, speed unduh Smartfren di angka 4,64 Mbps dan 9,47 Mbps. Tergolong biasa saja bahkan menurut dibanding destinasi atau titik sebelumnya yang kami singgahi.
Akses data kembali normal dan smartfren banget, kala kami melakukan uji coba di area Monumen Jenderal Sudirman pada kisaran pukul 13.43. Speed unduhnya kembali di angka layaknya Smartfren di tiga titik uji sebelumnya. Download dengan angka 21,5 Mbps dan 36,8 Mbps. Ini adalah hasil terbaik dari beberapa kali kami melakukan uji coba.
Dari lima titik pengujian ini, kami bisa menarik kesimpulan bahwa jaringan Smartfren sangat oke di titik-titik atau destinasi wisata monumen-monumen di Surabaya termasuk pusat kuliner di Jalan Walikota Mustajab. (adv)