JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) menunjukkan kinerja yang stagnan sepanjang kuartal pertama 2014.
Dikutip dari situs perseroan, pendapatan usaha sepanjang kuartal I-14 didapat sebesar Rp 5,773 triliun atau turun 0,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,788 triliun.
Pendapatan multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) yaitu Rp 861,24 miliar. Pendapatan komunikasi tetapnya tercatat Rp 260,68 miliar. Pendapatan MIDI naik disebabkan adanya pelanggan baru transponder,meningkatnya penggunaan layanan Internet pelanggan eksisting, dan peningkatan layanan Leased Circuit.
Pendapatan seluler sepanjang kuartal I-14 sebesar Rp 4,65 triliun turun 2,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,75 triliun.
Pelanggan seluler yang dimiliki sebanyak 59,7 juta naik 6,8% diabndingkan periode sama tahun lalu sebesar 55,9 juta nomor dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 25,8 ribu yang dilayani 26.255 BTS. Pendapatan seluler turun disebabkan penurunan dari telepon dan sms.
Perseroan membukukan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp 2,61 triliun atau turun 0,7% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,629 triliun.
Laba Bersih
Di Bottom Line, anak usaha Ooredoo ini membukukan laba bersih Rp 831,52 miliar, berbanding terbalik dengan periode sama tahun lalu yang mengalami kerugian Rp 40,3 miliar.
Bottom Line Indosat terangkat karena mendapatkan laba kurs sebesar Rp 805,7 miliar berbanding terbalik dengan kondisi rugi kurs di periode sama tahunn lalu sebesar Rp 61,8 miliar.
Indosat mampu menekan beban bersihnya hingga 8,42% dari Rp 5,22 triliun menjadi Rp 4,78 triliun. Liabilitas pun tampak berkurang dari Rp 38 triliun menjadi Rp 36,99 triliun.
Utang jangka pendeknya tercatat Rp 13,22 triliun dan utang jangka panjang Rp 23,77 triliun. Namun rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) masih tinggi di posisi 2,1 kali. Ekuitasnya pada kuartal pertama 2014 sebesar Rp 16,93 triliun.
"Penurunan rugi bersih ini utamanya disebabkan karena adanya laba selisih kurs, laba akibat penjualan investasi saham Tower Bersama dan penurunan beban penyusutan," jelas President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam keterangannya.(id)