Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Badai sepertinya belum beranjak dari layanan pemesan taksi Uber. Setelah di Korea Selatan, CEO Uber Taxi Travis Kalanick menghadapi
ancaman kurungan penjara, di Spanyol layanan Uber Pop dihentikan sesuai putusan pengadilan di negeri Matador itu.
Dilansir TechCrunch (31/12/14), Uber Pop adalah versi lain dari Uber X yang digunakan di Eropa dimana salah satu keunggulannya pada pilihan memisahkan tagihan bagi penumpang. Layanan ini masuk ke Spanyol pada April 2014.
Di belahan negara Eropa lainnya, layanan ini juga di blokir seperti Perancis, Belanda, dan Ibukota Belgia, Brussel. Di India, layanan Uber dilarang setelah adanya kasus perkosaan. Sementara di Portland disetop karena tak memiliki ijin.
Dalam blog resminya Uber mengakui menghentikan sementara layanan tersebut dan berusaha memenuhi ketentuan yang ada di Spanyol. “Selama layanan dihentikan sementara kami akan mengembangkan platform yang sesuai dengan aturan,” kata perusahaan dalam blog itu.(ak)
Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik