JAKARTA (IndoTelko) – Aplikasi pemesan taksi, Uber, benar-benar sedang diuji operasionalnya di sejumlah negara.
Tak cukup hanya disetop sementara di Spanyol, diancam pidana di Korea Selatan, kali ini pemerintah Tiongkok mengeluarkan pernyataan melarang mobil pribadi untuk mmenyelenggarakan layanan Uber. (
Baca juga:
Uber dihentikan di Spanyol)
Kementrian transportasi Tiongkok dengan tegas menyatakan hanya perusahaan taksi berlisensi yang bisa berkerjasama dengan Uber agar pelanggan lebih terlindungi.
Aturan ini seperti kemunduran bagi Uber karena aplikasi ini banyak mendapat tantangan dari perusahaan taksi berlisensi.
"Kami menghargai inovasi, tetapi kami melarang mobil pribadi masuk dalam bisnis sewaan,” kata pernyataan tertulis pejabat kementrian itu seperti dikutip ZDNet (12/1).
Uber sendiri mengaku bisnisnya berjalan normal, namun tak memberikan indikasi jumlah mitra berlisensi yang dimilikinya.
Di Tiongkok, bisnis seperti Uber didominasi Didi Dache yang didukung Tencent dan Kuaidi Dache dengan bantuan Alibaba Group (
Baca juga:
Baidu Investasi di Uber).Pada Desember 2014, Baidu masuk ke bisnis ini dengan berinvestasi di Uber. Banyak kalangan beranggapan masuknya Baidu bisa membantu Uber terkait regulasi di Tiongkok.(ak)