telkomsel halo

Dipersoalkan AS, Rudiantara tetap Melaju dengan TKDN Smartphone

09:28:27 | 26 Feb 2015
Dipersoalkan AS, Rudiantara tetap Melaju dengan TKDN Smartphone
Rudiantara (dok)
LOMBOK  (IndoTelko) - Menkominfo Rudiantara mengaku tak gentar dengan langkah  pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui US Trade Representative (USTR) yang menyorot rencana Indonesia menerapkan kandungan lokal di perangkat dan jaringan 4G.

"Silahkan saja mereka mempertanyakan, itu haknya. Tetapi Indonesia akan jalan terus dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ini," tegas Pria yang akrab disapa RA itu kala meluncurkan aplikasi M-Fish milik XL di Lombok, Kamis (26/2).

Menurutnya, Indonesia memiliki hak untuk menyelamatkan devisa negara dengan mengurangi impor ponsel agar neraca perdagangan lebih sehat.

"Kalau ada TKDN negara bisa menyelematkan devisa sekitar US$5 miliar per tahun. Kita ada hak juga dong menyehatkan neraca keuangan. Impor ponsel itu salah satu yang bikin defisit," jelasnya.

Dikatakannya, saat ini tengah disiapkan aturan Menteri terkait TKDN di 4G dimana akan dikeluarkan pada pertengahan tahun ini. "Kita tengah matangkan persentasenya saja. Saat ini manufaktur lokal kemampuannya 20%, nanti tiap tahun direvisi besaran persentase lokalnya" pungkasnya.

Sebelumnya, lembaga American Chamber of Commerce (AmCham) telah menulis surat pada Menkominfo Rudiantara pada 12 Februari lalu mengenai TDKN.

Dalam suratnya lembaga ini mengkhawatirkan pendekatan yang diambil dalam draft regulasi yang tengah digodok  bisa membatasi akses pada teknologi baru, meningkatkan biaya ICT untuk perusahaan Indonesia, meningkatkan pasar gelap ponsel, dan juga membawa konsekuensi lain.

GCG BUMN
Menurut kepala AmCham Indonesia  Lin Neumann Indonesia kekurangan rantai suplai untuk memproduksi ponsel kualitas tinggi.
Masih dari surat itu kabarnya memperingatkan kalau aturan TDKN bisa bertentangan dengan hukum internasional di bawah naungan World Trade Organisation (WTO).(dn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year