JAKARTA (IndoTelko) – PT Link Net Tbk (LINK) berhasil membukukan keuntungan Rp 461 miliar hingga sembilan bulan pertama 2015 atau naik 10% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 419,1 miliar.
Dalam keterangan tertulisnya dinyatakan penopang kinerja perseroan di periode yang berakhir September 2015 adalah pendapatan sebesar Rp 1,887 triliun atau naik 22% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,546 triliun.
Hingga 30 September 2015 cakupan jaringan Perseroan diperluas melampaui 1.6 juta homes passed, dimana pertumbuhan segmen residensial dan korporasi masing masing sebesar 20% dan 32%.
Revenue generating units atau pelanggan (“RGUs”) berjumlah 847 ribu, meningkat sebesar 18% YoY didukung oleh permintaan yang tinggi atas layanan broadband dan televisi berbayar pada area cakupan Perseroan, serta pertumbuhan ARPU sebesar 3% YoY atau mencapai Rp 415 ribu.
Dalam mengantisipasi indikator makro ekonomi yang melemah, yang mempengaruhi kepercayaan konsumen, serta kuartal tiga yang biasanya lemah, Perseroan menerapkan re-marketing yang lebih intensif dan sistematik yang menghasilkan keuntungan signifikan untuk Perseroan.
Perseroan juga meninjau kembali stuktur komisi penjualan sehingga bisa meningkatkan produktifitas tim penjualan. Inisiatif-inisiatif ini membantu Perseroan mencapai rekor kuartal tiga tertinggi dengan penambahan RGUs sebesar 34 ribu.
Pada kuartal ke tiga, Perseroan berhasil mendapatkan pelanggan korporasi andalan seperti instansi-instansi pemerintahan, dan institusi keuangan berskala internasional, serta menjalin kerjasama strategis dengan perusahaan perusahaan terkemuka.
Hal tersebut mencerminkan kepercayaan yang sudah dibina dan kredibilitas yang kami sudah dibangun dalam memberikan layanan berkualitas tinggi.
Perseroan terus mempertahankan marjin yang sehat dengan laba usaha sebesar Rp 707 miliar di Sembilan bulan pertama 2015, mencerminkan sebesar 37% dari total pendapatan, dan kenaikan 15% YoY.
“Kami sangat termotivasi dengan serangkaian kinerja yang baik pada kuartal ini walaupun dalam kondisi pasar yang sulit dimana data data ekonomi tidak menunjang dan kompetisi yang selalu ada,” kata Direktur Utama Link Net Roberto Feliciano dalam pernyataan, Jumat (30/10).(id)