JAKARTA (IndoTelko) – Gaya hidup digital saat ini pun terus diadopsi oleh masyarakat banyak, seiring dengan penetrasi smartphone dan internet.
Bahkan tidak sedikit pemerintah daerah yang mengusung konsep Smart City untuk pengembangan wilayahnya, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi untuk melahirkan solusi atas beragam masalah di wilayah tersebut.
Melihat hal tersebut, Telkomsel sejak beberapa waktu yang lalu juga terus ikut mendorong inisiatif terbentuknya Smart City di beberapa kota di Indonesia, seperti bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) membentuk smart system platform (SSP) untuk menghasilkan pengelolaan kota cerdas (Smart City) di Indonesia.
Namun Smart City juga membutuhkan Smart People untuk dapat terus berkembang. Untuk mendukung terciptanya Smart People, Telkomsel melalui program The NextDev mengajak anak-anak muda Indonesia, khususnya para pengembang aplikasi (developer) lokal untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka tentang Smart City dan menjadi bagian dari program untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Di tahun 2016 ini The NextDev hadir dengan konsep yang lebih menantang dengan tetap fokus pada pengembangan Smart City, dengan ruang lingkup yang lebih luas, yaitu kategori pengembangan aplikasi untuk rural atau pedesaan.
“Mulai banyak kota yang sudah berani mendeklarasikan dirinya sebagai Smart City. Untuk itu kami pun melalui program The NextDev ingin mendorong lebih banyak lagi developer lokal bermunculan. Hal ini selaras dengan visi pemerintah untuk mencetak 1.000 technopreneur hingga 2020,” kata General Manager External Communications Telkomsel Denny Abidin, di Jakarta, Selasa (14/6).
Denny lebih lanjut menjelaskan bahwa The NextDev bukan sekadar kompetisi aplikasi, namun hadir sebagai jembatan penghubung antara developer dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan kota.
Usaha Telkomsel untuk memunculkan lebih banyak lagi developer lokal dari berbagai daerah di Indonesia juga diamini oleh Kepala Bagian Pengolahan Data Elektronik (PDE) Kota Semarang Nana Storada di sela-sela roadshow The NextDev 2016 di Semarang beberapa waktu yang lalu. “Kami harapkan Kota Semarang juga bisa berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan startup lokal ini,” katanya.
Dalam kompetisi The NextDev 2016, terdapat sembilan sub tema yangmemiliki fokus tersendiri sebagai dasar pengembangan solusi. Kesembilan sub tema yang bisa dipilih oleh peserta adalah agrikultur, kemaritiman, usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintahan, energi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Selain menciptakan karya yang akan bermanfaat bagi orang banyak, tiga tim terbaik juga akan mendapatkan berbagai hadiah menarik yang disebut dengan 6M, yakni Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan), Management Trip (study visit ke pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), dan Monetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait).
Untuk memulai rangkaian program The NextDev 2016, Telkomsel menggelar roadshow di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Denpasar, Bandung, Bogor, Jakarta, Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, Manado, Ambon, Gorontalo, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan dan Pontianak.
Roadshow akan diisi berbagai agenda menarik seperti Startup Talk, dimana peserta akan mendapatkan pengetahuan berharga mengenai pengembangan startup dari pembicara ternama dari industri kreatif digital Indonesia.
Selain itu, ada juga Sharing Session bersama finalis The Next Dev 2015, serta Rocket Pitching, dimana para peserta berkesempatan untuk mempresentasikan produk startup-nya selama tiga menit. Tidak hanya itu, peserta juga bisa mendapatkan e-certificate atas partisipasinya di acara roadshow The NextDev 2016.
Selepas roadshow akan diadakan proses seleksi regional dan focus group discussion, hingga pada akhirnya didapatkan 20 tim finalis untuk tingkat nasional. Para finalis akan memperoleh pelatihan dan pendampingan secara intensif dari beberapa pakar pada saat bootcamp untuk mengembangkan technical maupun soft skills, mulai dari teknik melakukan coding, marketing skills, hingga communications skills.(id)