telkomsel halo

Perusahaan pembayaran paling siap hadapi serbuan FinTech

13:14:58 | 18 Aug 2016
Perusahaan pembayaran paling siap hadapi serbuan FinTech
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Pemain pembayaran elektronis dianggap paling siap menghadapi serbuan perusahaan Financial Technologies (FinTech) karena sadar startup ini bisa menyedot sebagian pendapatannya.  

Alhasil, untuk mengurangi resiko para pemain pembayaran elektronis banyak mengakuisisi FinTech atau meluncurkan unit bisnis dan memperbanyak investasi di cybersecurity serta fraud protection.

Dalam laporan PwC’s 2016 Global FinTech Survey seperti dikutip dari laman resmi lembaga tersebut, sebanyak 9 dari 10 perusahaan pembayaran percaya sepertiga pendapatannya bisa hilang disedot pemain FinTech pada 2020.

Banyak konsumen menginginkan adanya aplikasi yang memberikan layanan cepat di sektor keuangan. Inilah yang membuat FinTech memiliki ruang untuk tumbuh, sementara pemain tradisional masih sibuk memikirkan tekanan marjin.   

Survei ini  mengumpulkan pendapat dari 544 responden dari 46 negara, yang sebagian besar terdiri dari Chief Executive Officers (CEOs), Kepala Bagian Inovasi, Chief Information Officers (CIOs) dan jajaran manajemen yang terlibat dalam digital dan transformasi teknologi, terdistribusi ke lima benua.

Global Fintech leader PwC Manoj Kashyap mengatakan, pada dasarnya nasabah menginginkan kenyamanan, personalisasi, aksesibilitas dan kemudahan penggunanaan. Layanan tersebut menurutnya masih terbatas diberikan oleh bank.

"Fintech unggul dalam menawarkan kesederhanaan produk dan integrasi yang sempurna, namun mereka tidak memiliki keamanan IT yang sesuai dan kepastian dari segi peraturan yang dimiliki oleh bank," ujarnya.

Financial Services Leader PwC Indonesia David Wake menambahkan mencari kesimbangan kerja sama bisnis antara Fintech dengan bank akan sangat sulit dilakukan. Pasalnya, bank tradisional dan Fintech memiliki fokus dan orientasi pasar yang cukup berbeda jauh.

GCG BUMN
Pada tahap ini, jika bank ingin tetap mendapat nasabah, perbankan dituntut lebih luwes dalam menawarkan bisnisnya. Misalnya dalam melayani golongan masyarakat yang selama ini tidak layak diberikan kredit (unbankable). Golongan masyarakat inilah yang banyak mengadopsi solusi dari FinTech.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories