JAKARTA (IndoTelko) - Platform aplikasi pemesanan kendaraan, Grab, menyiapkan master plan hingga 2020 dalam mengembangkan bisnis di Indonesia.
Rencana besar yang diberi nama "Grab 4 Indonesia" itu akan menyedot investasi senilai US$ 700 juta untuk empat tahun mendatang.
"Kami aka membangun R&D center Grab di Jakarta sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia sebagai salah satu Master Plan yang akan direalisasikan dalam kurun waktu dekat," ungkap Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan di Jakarta, Kamis (2/2).
Selain itu, Grab akan berinvestasi di perusahaan-perusahaan berdampak sosial yang berfokus pada peningkatan inklusi keuangan, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile, dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.
Master plan ini dikeluarkan sejalan dengan pertumbuhan Grab yang luar biasa di Indonesia dengan bisnis GrabCar dan GrabBike yang masing-masing tumbuh lebih dari 600% pada 2016. Gra telah hadir di Jakarta, Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Para mitra pengemudi memperoleh pendapatan sebesar 40%-70% lebih tinggi per jamnya dibandingkan rata-rata pengemudi transportasi atau kurir di Indonesia, dan Grab telah menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 260 juta untuk mitra pengemudinya," ungkapnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan komitmen dari Grab untuk berinvestasi di Indonesia sebagai bukti kondisi ekonomi negeri ini kondusif.
Sedangkan Menkominfo Rudiantara mengharapkan investasi dari Grab bisa meningkatkan taraf hidup mitra dan masyarakat. "Kami ingin masyarakat memperoleh manfaat dari kehadiran Grab. Investasi Grab untuk melatih dan merekrut tenaga Teknologi Informasi dan membimbing wirausaha muda akan berdampak pada kecepatan pembangunan ekonomi," harapnya.
Sementara Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan R&D centre akan menargetkan perekrutan 150 engineer dalam dua tahun kedepan. "Ini nanti kita harapkan bisa mengembangkan algoritma baru terkait dengan peraturan lalu lintas yang baru di Jakarta dan untuk pengembangan layanan GrabHitch," katanya.
Ditambahkannya, Grab akan mengalokasikan US$ 100 juta bagi startup yang memiliki fokus pada mobile guna mendorong ekonomi digital khususnya untuk meningkatkan inklusi keuangan.
"Kita akan memperluas akses mobile payment dan akses bagi mitra pengemudi ke pembiayaan baik untuk memiliki smartphone atau kendaraan," tutupnya.(id)