JAKARTA (IndoTelko) – Modalku memperkuat layanan peer-to-peer lending untuk wilayah Bandung.
Modalku mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berpotensi di daerah Bandung melalui pinjaman modal usaha dengan proses aplikasi online singkat dan waktu persetujuan cepat.
UKM peminjam dapat mendaftar untuk pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar dengan tenor hingga 24 bulan melalui website Modalku ataupun aplikasi mobile Modalku Dana Usaha.
Modalku telah hadir di Bandung sejak awal 2017. Selain Bandung, Modalku juga melayani daerah Jabodetabek dan Surabaya melalui kantor-kantor perwakilan resmi serta tim yang berdedikasi mendukung UKM setempat.
Hingga saat ini, Modalku merupakan platform FinTech peer-to-peer lending nomor satu di kawasan Asia Tenggara dengan penyaluran pinjaman lebih dari Rp 500 miliar ke sekitar 650 pinjaman UKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Untuk Indonesia sendiri, Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 230 miliar ke sekitar 400 pinjaman UMKM. Sebagai tanda kepercayaan pemerintah dan publik, Modalku telah resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“UKM lokal memiliki peran signifikan bagi ekonomi Indonesia. Sangat penting untuk selalu meningkatkan daya saing dan kapasitasnya. Modalku hadir di Bandung untuk menjawab salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UKM, yaitu kurangnya pendanaan. UKM di Bandung memiliki potensi yang sangat besar. Banyak produk lokal Bandung yang telah berhasil menembus pasar internasional. Kami harap kehadiran Modalku akan semakin meningkatkan performa UKM di Bandung dan sekitarnya,” ujar Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan dalam keterangannya, kemarin.
“Mengedepankan inovasi adalah salah satu misi utama bisnis kami dan tentunya kami ingin terus mengembangkan usaha kami sesuai dengan perkembangan zaman. Modalku telah membantu kami mewujudkannya melalui penyaluran dana usaha. Dengan pinjaman modal usaha dari Modalku, kami dapat lebih fokus pada pengembangan produk-produk kami dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan,” ujar Martin Abraham dari Morroco Hijab, salah satu peminjam dari Modalku.
Ahmad Soheh dari ASNH Store, seorang peminjam lainnya, menambahkan: “Begitu banyaknya bisnis online saat ini membuat persaingan semakin kompetitif. Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan modal usaha menjadi salah satu tantangan yang kami hadapi. Bekerja sama dengan Modalku menjadi salah satu batu loncatan bisnis kami, di mana kami dapat lebih fokus mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dan yang tak kalah penting, dengan pinjaman Modalku kami semakin cakap mengelola risiko terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.”
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer lending berbasis teknologi finansial, di mana UKM berpotensi dan pencari investasi alternatif dipertemukan lewat pasar digital. Dengan mendanai pinjaman yang dibutuhkan UKM Indonesia untuk berkembang, pemberi pinjaman mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian menarik.
Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia melalui nama Funding Societies dan menjadi satu-satunya perusahaan peer-to-peer lending dari Asia Tenggara yang masuk dalam Fintech 250, daftar perusahaan-perusahaan terbaik di dunia yang melakukan terobosan inovasi di bidang teknologi finansial.
Selain aplikasi mobile Modalku Dana Usaha, baru-baru ini Modalku meluncurkan app yang dinamakan Modalku bagi pemberi pinjaman. Aplikasi Modalku menawarkan berbagai kemudahan. Aktivitas alternatif investasi, mulai dari pendaftaran hingga pendanaan dapat dilakukan kapan saja melalui smartphone. Pemberi pinjaman yang telah terdaftar dapat langsung melakukan kegiatan investasi alternatif.
Aplikasi Modalku memiliki fitur ‘Pendanaan Otomatis’, di mana pemberi pinjaman dapat mendanai pinjaman Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sesuai preferensi. Tingkat pengembalian, jangka pinjaman, dan alokasi per pinjaman dapat diatur sesuai keinginan.
“Melalui teknologi keuangan terkini dan makin banyaknya pemberi pinjaman di platform Modalku, kami harap industri UKM dapat tumbuh seiring dengan berkembangnya berbagai sektor industri di Indonesia. Sektor UKM yang kuat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Kurniawan.(ak)